Banyak faktor ekonomi mempengaruhi penjualan ritel yang dapat berdampak positif atau negatif pada bisnis. Keadaan ekonomi memutuskan jenis dampak faktor ekonomi terhadap perusahaan ritel. Ekonomi secara konsisten menghadapi faktor-faktor yang dapat mengubah pertumbuhan dan penurunannya, sehingga mempengaruhi semua orang.
Teknologi
Teknologi memainkan peran yang semakin penting dalam industri ritel. Banyak konsumen dan beberapa bisnis berbelanja online. Toko-toko yang belum mengikuti tren ini menghadapi penjualan yang lebih rendah, menciptakan masalah keuangan. Toko-toko eceran besar memahami sisi positif dari ketersediaan online. Tidak hanya memberikan kenyamanan bagi pelanggan yang memiliki kehidupan yang sibuk, tetapi juga dapat menghilangkan kampanye pemasaran di dalam toko. Banyak outlet ritel membawa kupon diskon atau kode promosi pada barang dagangan tertentu, membuat penjualan mereka melambung tinggi.
Pertumbuhan Populasi dan Pariwisata
Seiring pertambahan populasi, itu akan menentukan jumlah penjualan ritel. Ini tergantung pada demografis mana yang lebih besar - bayi baru lahir atau baby boomer. Saat ini, baby boomer tidak dalam posisi untuk dibelanjakan, karena mereka mencapai usia pensiun. Selain itu, jumlah orang yang tergantung - mereka yang berusia di bawah 14 dan di atas usia 65 - peringkat cukup tinggi. Orang-orang di tahun-tahun pertengahan, yang merawat tanggungannya, memiliki pendapatan yang lebih sedikit sehingga menyebabkan dampak negatif pada penjualan ritel. Namun, komunitas tertentu menciptakan peluang untuk peningkatan ekonomi. Konser, festival, atau acara olahraga besar berfungsi sebagai tempat wisata. Ini membawa uang tambahan ke area tersebut dan meningkatkan pembelian di sektor ritel. Uang yang diperoleh oleh bisnis selama acara-acara ini membantu mereka bertahan hidup selama waktu henti.
Taktik Periklanan
Strategi periklanan dan pemasaran memainkan peran penting dalam sektor ritel. Kampanye berfungsi untuk mempromosikan penjualan atau barang baru di toko. Selama kesulitan ekonomi ini, perusahaan tidak selalu mampu membayar untuk departemen pemasaran. Korporasi ritel yang lebih kecil paling menderita, karena mereka hanya berusaha mempertahankan kepala mereka di atas air bahkan ketika penjualan mereka meningkat.