Item Non-Operasi pada Laporan Laba Rugi

Daftar Isi:

Anonim

Laporan laba rugi dapat memberikan wawasan kritis bagi investor mengenai kesehatan suatu perusahaan, jika mereka tahu cara membacanya. Penting untuk mempertimbangkan item yang beroperasi dan yang tidak beroperasi dalam laporan laba rugi karena suatu bisnis dapat tampak menguntungkan dalam kegiatan utamanya dan masih menghadapi kerugian besar dari pengeluaran yang tidak beroperasi. Memahami beberapa item non-operasional pada laporan laba rugi dan risiko yang mereka hadapi adalah penting bagi sebagian besar investor swasta.

Dasar-dasar Item yang Tidak Beroperasi

Pada laporan laba rugi yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima secara umum, pendapatan atau kerugian operasi dipisahkan dari pendapatan dan kerugian non-operasional, untuk menghindari kebingungan antara kegiatan bisnis dan kejadian luar biasa atau insidental. Dalam beberapa kasus, item non-operasi disebut sebagai pendapatan dari aktivitas sekunder, sedangkan operasi normal bisnis dianggap sebagai aktivitas utama. Item-item non-operasional pada laporan laba rugi mencakup segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan operasi pencarian keuntungan utama bisnis, seperti bunga, dividen dan keuntungan atau kerugian modal.

Bunga dan Barang Investasi

Setiap tahun, bisnis merealisasikan pendapatan atau mengalami kerugian terkait pemeliharaan akun kasnya di bank. Biasanya, bank membayar bunga bisnis pada saldo akun mereka, dan dalam beberapa kasus, bisnis menyadari dividen atau pengembalian lain atas investasi sekuritas yang mereka miliki.Penghasilan semacam ini biasanya tidak dianggap sebagai bagian dari bisnis normal mereka, sehingga akan diperinci dalam laporan laba rugi sebagai pendapatan non-operasional atau sekunder. Investasi dalam aset yang digunakan bisnis dalam kegiatan utamanya - seperti aset pabrik - bukan bagian dari item ini.

Pelepasan Aset

Bisnis sering menjual atau membuang aset jangka panjangnya dengan untung atau rugi. Ini karena sulit bagi bisnis untuk memperhitungkan fluktuasi nilai pasar aset mereka dengan sempurna, walaupun mereka menggunakan metode penyusutan yang diterima dengan baik. Ketika bisnis menyadari keuntungan atau menderita kerugian karena pelepasan aset, catatan ini diperinci sebagai aktivitas non-operasi pada laporan laba rugi mereka. Penting bagi investor untuk mencatat item ini, karena dapat menjadi sumber kerugian besar bagi bisnis yang sukses.

Pajak

Kerugian dari pajak - atau pendapatan dari pengembalian pajak - umumnya tidak dianggap sebagai kegiatan operasi, meskipun bisnis membayar pajak atau mengklaim kredit pajak di setiap tahun akuntansi. Istilah "penghasilan sebelum bunga dan pajak" sering digunakan secara bergantian dengan pendapatan operasi bersih. Dalam beberapa kasus, pajak akan dipisahkan antara laporan laba rugi operasi dan non-operasional, dengan pajak atas kegiatan seperti memiliki properti dan membuat penjualan dimasukkan sebagai item operasi. Pajak-pajak lain, seperti pendapatan, pajak waralaba dan cukai, diperinci sebagai biaya non-operasional.