Gereja, seperti halnya bisnis, harus mendatangkan uang agar tetap beroperasi. Biasanya, perpuluhan dan pemberian rutin dari anggota jemaat cukup untuk menutupi biaya operasional gereja. Namun, bahkan ketika anggota memberikan perpuluhan secara teratur, sebuah gereja terkadang perlu meminjam uang untuk berbagai proyek khusus.
Pilih Sumber Pendanaan
Sebuah gereja dapat mencari pinjaman bank tradisional atau beralih ke bank komersial yang menawarkan layanan keuangan yang ditujukan untuk gereja. Itu juga dapat memanfaatkan layanan dari perusahaan pialang pinjaman yang berspesialisasi dalam pinjaman gereja. Pialang pinjaman melakukan semua kerja keras untuk menemukan pinjaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kredit gereja.
Siapkan Dokumen Keuangan
Apa pun jenis pemberi pinjaman yang dipilih gereja, perlu mengumpulkan dokumen keuangan untuk diserahkan bersama dengan permohonan pinjaman. Sebagian besar pemberi pinjaman menginginkan laporan pendapatan dan pengeluaran setidaknya selama tiga tahun. Beberapa pemberi pinjaman juga ingin melihat neraca yang menunjukkan aset dan utang lancar. Setelah mengumpulkan dokumen-dokumen keuangan yang dibutuhkan, gereja dapat menyerahkannya dengan aplikasi pinjaman dan menunggu untuk mendengar jika pemberi pinjaman menyetujui pinjaman.