Ada banyak kesamaan antara presentasi dan pelatihan. Pelatihan sering melibatkan presentasi sebagai metode pengajaran. Presentasi dapat menghasilkan peningkatan pengetahuan peserta, seperti halnya pelatihan. Baik presentasi maupun pelatihan mencoba memilih cara paling efektif untuk menawarkan informasi kepada audiens. Namun, maksud presenter berbeda antara presentasi dan pelatihan.
Tujuan
Menurut Westside Toastmasters - sebuah bab Toastmasters International di Pantai Barat, sebuah organisasi yang mempromosikan berbicara di depan umum dan kepemimpinan - ada enam tujuan utama presentasi: menginformasikan, mengajar, menghibur, menginspirasi, mengaktifkan, dan membujuk. Pelatihan, di sisi lain, hanya berusaha memberi informasi dan menginstruksikan. Tujuan lain dari presentasi dapat meningkatkan motivasi dan apresiasi peserta pelatihan, tetapi pelatihan tidak mengharuskan mereka. Pelatihan berusaha untuk meningkatkan keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dengan sukses, yang bukan tujuan dari presentasi.
Interaksi
Presentasi cenderung berfokus pada tindakan presenter, sementara peserta tetap penerima pasif. Pelatihan berfokus pada peserta, yang berpartisipasi dengan presenter dan materi. Selama pelatihan, instruktur dapat membagi kelompok menjadi yang lebih kecil dari dua atau tiga orang untuk menyelesaikan latihan latihan dan memanfaatkan umpan balik kinerja interaktif. Presentasi jarang membutuhkan partisipasi audiens aktif. Presentasi membutuhkan lebih sedikit waktu untuk menghadiri daripada pelatihan dan jarang memiliki pekerjaan rumah. Sebagian besar pelatihan berlangsung lebih lama dari satu presentasi dan dapat melibatkan pekerjaan rumah sebelum dan selama pengajaran.
Peralatan
Peralatan audio-visual membantu presenter menunjukkan materi yang mendukung konten presentasi. Seringkali, presenter berbicara dengan lebih dari 100 orang sekaligus. Karena itu, mikrofon dan penunjuk jarak jauh membantu. Audiens presentasi membawa peralatan apa pun yang mereka butuhkan untuk membuat catatan. Untuk pelatihan, presenter atau organisasi menyediakan peralatan untuk membantu audiens memahami dan melatih keterampilan. Instruktur merancang pelatihan dengan contoh dan latihan untuk digunakan peserta pada peralatan yang disediakan. Kelompok pelatihan biasanya lebih kecil dari audiens presentasi. Oleh karena itu, instruktur biasanya tidak memerlukan mikrofon dan penunjuk jarak.
Evaluasi
Mengevaluasi presentasi berarti mengevaluasi presenter. Mengevaluasi pelatihan berarti menilai keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh audiens. Proyek Kain dalam Rekayasa dan Komunikasi Profesional menyarankan untuk mengevaluasi presentasi pada skala peringkat miskin hingga hebat di sepanjang dimensi organisasi, konten, pengiriman, penggunaan visual dan kemampuan untuk menangani pertanyaan dan penanya. Dalam pelatihan, evaluasi tersebut mempertimbangkan keterampilan yang diperoleh peserta. Evaluasi pelatihan dapat mencakup penilaian kemahiran pengetahuan dan keterampilan baik sebagai ukuran hasil atau perbandingan keterampilan sebelum dan sesudah pelatihan.