Konsep Unit Akuntansi Yang Stabil

Daftar Isi:

Anonim

Semua akuntan membuat asumsi konseptual kunci ketika melaporkan informasi keuangan. Karena banyak dari asumsi ini diperlukan agar laporan keuangan memiliki nilai, biasanya yang terbaik adalah memahami dan meninjaunya ketika mempertimbangkan dokumen keuangan. Di antara berbagai asumsi konseptual yang mendasari akuntansi modern adalah konsep unit moneter yang stabil.

Dasar-dasar

Konsep unit moneter stabil mengasumsikan bahwa nilai dolar stabil dari waktu ke waktu. Konsep ini pada dasarnya memungkinkan akuntan untuk mengabaikan efek inflasi - penurunan, dalam hal barang nyata, dari apa yang dapat dibeli satu dolar. Karena asumsi ini, laporan keuangan masa lalu biasanya tidak diperbarui bahkan jika nilai uang berubah secara substansial. Konsep ini pada umumnya merupakan kebutuhan praktis, walaupun asumsi tersebut dapat menghadirkan beberapa tantangan serius jika mata uangnya kempes atau menggelembung dengan cepat.

Aplikasi

Dalam penggunaan sehari-hari, konsep ini berarti bahwa akuntan memperlakukan catatan dari periode yang berbeda seolah-olah mereka pada dasarnya sama. Nilai-nilai akun atau pembelian tidak disesuaikan dengan inflasi, dan saldo dapat diubah dengan menambahkan pembelian baru ke pembelian sebelumnya, seolah-olah nilai uang tidak pernah berubah. Akibatnya, pembelian yang terjadi setelah inflasi yang signifikan mungkin tampak lebih mahal dalam catatan, meskipun perbedaannya terutama disebabkan oleh berkurangnya daya beli dolar. Hal ini memungkinkan untuk kenyamanan praktis menggunakan satu catatan akuntansi berkelanjutan sepanjang waktu.

Perhatian

Meskipun asumsi unit moneter yang stabil membuat proses akuntansi lebih mudah dikelola, kadang-kadang dapat menimbulkan masalah. Jika nilai uang cepat berubah karena kondisi pasar atau dampak kebijakan, laporan keuangan bisnis mungkin kurang bermanfaat untuk dibandingkan dengan catatan sebelumnya. Jika nilai-nilai akun atau laporan masa lalu tidak kemudian disesuaikan untuk mengatasi inflasi atau deflasi, catatan akuntansi mungkin tidak secara akurat mewakili kinerja keuangan bisnis. Masalah ini menyajikan hubungan antara praktik akuntansi sehari-hari dan tren pasar yang lebih luas atau kebijakan pemerintah.

Implikasi Kebijakan

Ketergantungan bisnis pada konsep unit moneter stabil menunjukkan peran kebijakan dalam mempertahankan daya beli mata uang. Menurut Jerry Jordan dari Federal Reserve Bank of St. Louis, bank sentral dan pemerintah harus berusaha menjaga mata uang yang stabil sehingga "harga memberi rumah tangga dan bisnis informasi yang dapat dipercaya tentang biaya relatif barang dan jasa." Ekonom lain berpendapat bahwa respons kebijakan tidak diperlukan, terutama jika nilai uang didasarkan pada sumber daya berwujud dan terbatas seperti emas. Dalam kedua kasus, bisnis dan investor harus mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi dari perubahan daya beli dolar ketika meninjau kinerja masa lalu.