Wawancara petugas sosial adalah bagian penting dari tugas pekerja sosial dan mereka yang bekerja dalam penegakan hukum. Pewawancara harus mendorong klien untuk memberikan informasi yang mungkin sulit untuk didiskusikan kepada orang asing. Seorang pekerja sosial juga harus mewawancarai anak-anak tentang konsep dan insiden yang tidak benar-benar dipahami anak. Membawa orang yang diwawancarai melalui proses dengan teknik terencana membantu pekerja sosial tersebut memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Pembukaan
Pekerja sosial harus meluangkan waktu untuk memperkenalkan dirinya pada subjek wawancara. Dialog pembukaan harus ramah dan terbuka untuk menjalin hubungan dengan orang yang diwawancarai. Saat mewawancarai anak-anak, akan bermanfaat untuk mendiskusikan suatu peristiwa dalam kehidupan anak seperti pesta ulang tahun baru-baru ini untuk memulai diskusi. Seorang pekerja sosial harus memastikan anak-anak memahami perbedaan antara kebenaran dan kebohongan. Menggunakan skenario dapat membantu anak-anak yang lebih muda memahami konsep tidak mengatakan yang sebenarnya. Sebelum memulai wawancara, pewawancara harus mendiskusikan metode dokumentasi yang akan merekam pertemuan, seperti kamera video atau perekam.
Bahasa
Pewawancara harus mempertimbangkan kemampuan bahasa klien untuk merencanakan pertanyaan. Anak-anak akan memiliki keterampilan yang terbatas, yang mengharuskan petugas sosial untuk menggunakan bahasa yang lebih sederhana. Pekerja sosial harus melibatkan juru bahasa untuk klien dengan keterampilan bahasa yang terbatas juga. Selama wawancara, pekerja sosial harus menunjukkan bahwa dia mendengarkan klien. Petugas sosial dapat mengulangi beberapa pernyataan klien untuk menunjukkan bahwa ia mendengarkan.
Gambar dan Komunikasi Tertulis
Petugas sosial dapat mendorong anak-anak untuk berkomunikasi melalui gambar dan tulisan. Merinci informasi sensitif, seperti akun pelecehan, sulit bagi anak-anak. Menggambar gambar atau menuliskan insiden dapat membantu anak terbuka untuk petugas sosial.
Penutupan
Menutup wawancara memberikan kesempatan bagi pekerja sosial tersebut untuk berterima kasih kepada klien atas kerja samanya. Ketika mewawancarai seorang anak, berterima kasih padanya atas kerja kerasnya selama wawancara dan bukan atas informasinya. Pewawancara harus memberikan kesempatan kepada klien untuk mengajukan pertanyaan tentang kejadian atau diskusi tersebut.