Persamaan arus kas didasarkan pada kenaikan dan penurunan kas aktual perusahaan selama periode akuntansi. Arus kas dihitung dengan menghapus item non kas dari laporan laba rugi perusahaan dan perubahan item neraca. Arus kas adalah ukuran yang berguna untuk kesehatan keuangan perusahaan.
Penyesuaian Laporan Laba Rugi
Pengeluaran non-kas pada laporan laba rugi perusahaan harus ditambahkan kembali ke laporan arus kas. Biaya-biaya ini termasuk penyusutan dan amortisasi. Ini adalah pengeluaran yang bukan pengeluaran kas aktual tetapi biaya akuntansi. Mereka dirancang untuk mencerminkan nilai aset seperti mesin atau paten yang kehilangan nilai seiring waktu. Misalnya, jika sebuah perusahaan membeli truk pengiriman seharga $ 20.000, beberapa nilai truk hilang untuk dipakai setiap tahun. Jumlah truk yang terdepresiasi selama tahun itu adalah pos pengeluaran pada laporan laba rugi.
Penyesuaian Neraca
Perusahaan harus menyesuaikan uang tunai dengan mengubah item neraca. Jika perusahaan meningkatkan jumlah pengeluaran atau membayar tagihan, uang tunai harus dikurangi. Sebaliknya, jika perusahaan meningkatkan jumlah uang yang dipinjam, uang tunai akan meningkat. Jika perusahaan meningkatkan kewajiban dengan mengambil pinjaman dari bank, uang tunai harus ditingkatkan. Akhirnya, jika investor lain membeli saham atau obligasi dari perusahaan, uang tunai akan meningkat.
Kiat dan Trik
Penyesuaian laporan arus kas dari neraca dapat menjadi berlawanan dengan intuisi. Aturan yang baik untuk diikuti adalah mengingat bahwa apa yang meningkatkan kewajiban meningkatkan uang tunai. Sebagai contoh, jika saldo hutang perusahaan meningkat dari satu periode akuntansi ke periode berikutnya, penyesuaian kas akan meningkatkan kas dengan perubahan. Tim akuntansi perusahaan harus berlatih membuat laporan arus kas untuk mempelajari penyesuaian yang benar melalui pengulangan.
Peringatan
Perusahaan yang mengabaikan arus kas melakukannya dengan risiko sendiri. Uang tunai adalah sumber kehidupan sebuah perusahaan. Laba akuntansi dari laporan laba rugi tidak selalu diperhitungkan dengan pengeluaran dan pendapatan aktual. Liabilitas lancar harus dibayar agar sebagian besar perusahaan tetap dalam bisnis. Banyak perusahaan gulung tikar karena arus kas tidak datang cukup cepat untuk membayar pengeluaran uang tunai nyata untuk barang-barang seperti bahan baku atau gaji. Perusahaan yang tidak dapat memenuhi persyaratan modal kerja pada akhirnya akan gagal.