Ketika sebuah bisnis dengan citra terkenal meluncurkan produk baru dengan nama merek yang sama, dikatakan akan menerapkan perluasan merek. Strateginya dapat sesederhana menggeser bentuk produk yang sukses, misalnya, mengambil game anak-anak populer secara online, atau serumit menambahkan lini produk yang sama sekali baru ke penawaran perusahaan. Sebagai strategi pemasaran, perluasan merek dapat menurunkan risiko peluncuran produk baru dengan memanfaatkan relevansi dan daya tarik merek inti.
Kiat
-
Perpanjangan merek adalah tindakan memasarkan kategori produk baru, yang dikenal sebagai spin-off, di bawah payung merek inti organisasi.
Ekstensi Merek Dijelaskan
Dalam bentuknya yang paling sederhana, perluasan merek adalah penggunaan nama merek yang mapan untuk mempublikasikan produk-produk baru. Produk baru biasanya terkait dengan kategori produk merek yang sudah ada, tetapi tidak harus seperti itu. Idenya di sini adalah bahwa konsumen lebih mungkin menerima produk baru jika mereka memiliki nama merek yang sudah mapan. Untuk organisasi, biaya promosi sangat berkurang karena beriklan ekstensi merek memperkuat merek inti dan sebaliknya.
Memecah Ekstensi Merek
Agar ekstensi merek berhasil, harus ada asosiasi yang dinilai baik antara merek inti dan spin-offnya. Ada risiko bahwa merek akan kehilangan kredibilitas jika nama merek terlalu panjang. Contoh di sini adalah Dr. Pepper, yang tidak begitu sukses di pasar bumbu seperti di produk soda. Bagi konsumen, tidak ada sinkronisasi antara dua lini produk. Dalam bentuknya yang ekstrem, terlalu banyak merek dapat menyebabkan dilusi merek, di mana merek induk melemah karena terlalu sering digunakan.
Contoh Ekstensi Merek
Contoh terkenal dari perluasan merek adalah Nike, yang produk intinya adalah sepatu olahraga. Namun, nama merek Nike juga melekat pada produk seperti bola sepak, pakaian golf, dan kacamata hitam, yang secara alami selaras dengan tujuan olahraga inti merek tersebut. Starbucks adalah contoh lain. Perusahaan ini menjual es krim berdasarkan rasa Frappuccino yang populer di supermarket dan outlet ritel lainnya. Baik Nike dan Starbucks berhasil karena dalam setiap kasus nilai-nilai dan aspirasi merek inti terkandung dalam produk ekstensi.
Strategi Perluasan Merek
Tugas utama adalah memastikan produk ekstensi "cocok" dengan merek inti di mata konsumen. Untuk mencapai tingkat kesesuaian ini, sebuah bisnis memiliki beberapa opsi:
- Menawarkan ekstensi garis ke produk inti seperti restoran pizza pesanan khusus yang menawarkan pizza beku yang dijual di toko bahan makanan.
- Menggabungkan produk dengan produk pelengkap seperti rantai kedai kopi bermitra dengan produsen gadget dapur untuk membuat penggiling kopi bermerek.
- Menciptakan produk pendamping ke garis inti, seperti perusahaan selai kacang yang menawarkan jeli.
- Memanfaatkan merek desainer atau status untuk memasuki segmen pasar baru, misalnya, merek pakaian pria menjadi populer dan kemudian mulai memberi merek pakaian wanita dengan logonya.
Seperti biasa, bisnis harus melakukan penelitian sebelum memilih strategi potensial mana yang memiliki tingkat kesesuaian tertinggi dengan merek inti dan kemungkinan besar akan berhasil.