Sementara branding menciptakan keuntungan yang berbeda, seperti kesetiaan dan pengakuan merek, branding juga memiliki kelemahan. Bidang-bidang branding tertentu memerlukan pemantauan yang luas, serta menimbulkan biaya tinggi dan risiko tertentu. Ketika suatu merek dikaitkan dengan seseorang atau suatu kelompok, peristiwa negatif yang mengelilingi orang atau kelompok tersebut berpotensi “menular” pada merek itu sendiri.
Biaya
Biaya tertentu timbul dalam branding. Agar branding menjadi efektif, jumlah maksimum pelanggan potensial harus terkena itu. Ini membutuhkan uang. Salah satu metode yang murah adalah dengan menjadi viral, di mana dari mulut ke mulut dan Internet memberikan momentum bagi perusahaan. Namun, paparan virus tidak dapat diprediksi; tidak ada metode yang sangat mudah untuk menjadi viral.
Batasan Sosial
Branding efektif untuk produk komersial. Branding dalam lingkungan komersial, meskipun mahal, memberikan biaya kepada konsumen dalam hal harga yang lebih tinggi. Namun, branding akan terganggu jika diterapkan pada industri sosial. Ketika branding terjadi di arena sosial, biaya diberikan kepada donor, sehingga organisasi menjadi kurang efektif secara finansial.
Gambar
Ketika seorang individu atau kelompok dikaitkan dengan program merek, masalah timbul jika gambar tersebut menderita. Ketika pemain sepak bola pro Michael Vicks ditangkap atas tuduhan berkelahi dengan anjing dan judi ilegal, Atlanta Falcons memotongnya dari kontraknya. Karena perilakunya, tim (serta Liga Sepak Bola Nasional) mengalami pukulan dalam persepsi publik. Dengan cara yang sama, ketika seseorang dikaitkan sepenuhnya dengan suatu merek, keberangkatan orang tersebut dari perusahaan dapat menyebabkannya menderita. Misalnya, ketika ada laporan bahwa Steve Jobs dari Apple sedang sekarat karena kanker, saham saham terpukul.
Pemeliharaan Merek
Agar sebuah merek berhasil, banyak usaha harus dikeluarkan untuk mempertahankan keberadaan merek. Dalam skala kecil, seorang individu dapat memikul tanggung jawab untuk mempertahankan merek, tetapi perusahaan yang lebih besar membutuhkan divisi merek. Mempertahankan merek mencakup pelacakan kisah dan komentar tentang merek yang dipertanyakan, menjawab, dan mengatasi semua masalah. Menemukan keseimbangan yang tepat antara mempertahankan merek dan bersikap kasar itu penting.
Misalnya, untuk melindungi merek dagang mereknya, McDonald menuntut setiap dan semua bisnis menggunakan nama atau variasi nama McDonald. Sebuah restoran dengan nama "Little Mac" mengubah namanya ketika pengacara korporat McDonald mengancam tindakan hukum. Tindakan seperti ini berpotensi menodai citra merek.