Di era kompetitif saat ini, merek-merek baru muncul setiap hari. Pelanggan memiliki akses ke lebih banyak produk daripada sebelumnya, namun industri tertentu didominasi oleh segelintir perusahaan besar. Airbus dan Boeing, misalnya, mendominasi pasar pesawat jarak jauh selama beberapa dekade. Bahkan saat ini, oligopoli lazim di pasar-pasar tertentu, seperti industri otomotif, industri minyak dan gas, layanan telepon seluler, media dan hiburan.
Kiat
-
Dalam industri oligopolistik, hanya segelintir perusahaan yang mendominasi pasar dan bersaing secara ketat untuk pelanggan.
Apa itu Oligopoli?
Oligopoli adalah struktur pasar di mana sejumlah kecil perusahaan mendominasi industri. Dalam sebuah monopoli, sebagai perbandingan, pasar sangat dipengaruhi oleh satu perusahaan. Sementara perusahaan independen, mereka dapat dikatakan saling tergantung. Karena ada begitu sedikit pemain dalam oligopoli, para pemain utama memiliki kendali penuh atas harga. Selain itu, mereka cenderung untuk mencocokkan harga pesaing mereka dan meluncurkan kampanye iklan serupa.
Contoh Oligopoli
Cara yang baik untuk memahami definisi oligopoli adalah dengan memikirkan merek-merek besar, seperti Pepsi atau Coca-Cola. Keduanya mendominasi pasar minuman ringan dan menjual produk serupa. Mereka telah bersaing satu sama lain selama beberapa dekade. Selama 10 tahun terakhir, pangsa pasar Pepsi telah turun dari 10,3 persen menjadi 8,4 persen, sementara Coca-Cola telah mencapai 17,8 persen. Jika Pepsi mengubah harganya, Coca-Cola kemungkinan akan melakukan hal yang sama. Contoh oligopoli lainnya dapat ditemukan di industri media massa nasional, industri aluminium dan baja, sistem operasi komputer, farmasi dan banyak lagi. Google Android dan Apple iOS, misalnya, adalah sistem operasi terdepan untuk telepon pintar dan memegang pangsa pasar terbesar.
Karakteristik Kunci dari Struktur Pasar Oligopoli
Perusahaan yang mendominasi pasar adalah penetapan harga dan fokus pada maksimalisasi laba. Jika seseorang memutuskan untuk meluncurkan kampanye penjualan, ia harus memperhitungkan kemungkinan bahwa pesaing terdekatnya akan bertindak dengan cara yang sama, yang mungkin akan memicu perang harga. Itu sebabnya harga dalam struktur pasar oligopoli biasanya lebih rendah daripada monopoli. Selain itu, mereka cenderung meningkat atau turun terlalu banyak, seperti yang terjadi di pasar yang kompetitif. Karena oligopolis independen, mereka harus mengantisipasi strategi pesaing mereka dalam hal harga, iklan, dan faktor lainnya. Misalnya, mereka harus membuat keputusan strategis, seperti apakah akan menerapkan strategi pemasaran baru atau menunggu untuk melihat apa yang dilakukan pesaing mereka.
Siapa Yang Dapat Memasuki Pasar Oligopolistik?
Secara teori, siapa pun dapat memasuki industri oligopolistik. Namun, ini sangat sulit karena persaingan ketat antara pemain utama. Pendatang baru mungkin kekurangan modal dan teknologi yang diperlukan untuk bersaing dengan perusahaan yang ada. Hambatan lain termasuk tingginya biaya pengaturan, paten, lisensi pemerintah, harga predatori, eksklusivitas kontrak dan banyak lagi. Misalnya, kontrak antara vendor dan pemasok dapat mengecualikan vendor lain dari memasuki pasar. Selain itu, merek-merek besar biasanya memiliki program loyalitas, yang membantu mereka mempertahankan loyalitas pelanggan dan menghalangi pendatang baru.
Keterbatasan dan Kerugian
Tidak ada struktur pasar yang sempurna. Industri oligopolistik mungkin bermanfaat bagi pelanggan dan merek, tetapi masih memiliki kelemahan. Pertama-tama, mempersulit perusahaan kecil untuk memasuki pasar. Ini menghasilkan lebih sedikit pilihan produk bagi pelanggan. Lebih jauh, struktur pasar oligopoli dapat membatasi inovasi. Karena pemain utama tahu bahwa keuntungan mereka dijamin, mereka cenderung mengembangkan produk baru yang inovatif. Struktur pasar ini juga ditandai oleh harga tetap, yang dapat menjadi kerugian dalam kondisi tertentu. Misalnya, jika perusahaan menaikkan harganya, para pesaingnya akan melakukan hal yang sama, memaksa pelanggan untuk membayar lebih. Itu sebabnya sebagian besar negara telah menerapkan undang-undang yang mencegah penetapan harga tetap.