Manajer produksi bertanggung jawab untuk merencanakan proyek sebelum memulai. Perencanaan produksi adalah tugas yang berat, karena manajer harus mempertimbangkan banyak aspek dan menilai risiko yang terkait dengan proyek. Manajer harus mempertimbangkan faktor-faktor yang berkontribusi pada proyek, seperti karyawan, pendanaan dan kerangka waktu keseluruhan yang diberikan oleh perusahaan.
Ketersediaan Karyawan
Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan manajer produksi selama proses perencanaan adalah peran dan ketersediaan karyawan untuk proyek tersebut. Tergantung pada ukuran proyek, karyawan dapat memainkan peran penting dalam menyelesaikan pekerjaan yang dimaksud. Perusahaan yang melakukan produksi mungkin memiliki karyawan yang tersedia untuk beberapa tugas, tetapi manajer produksi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pekerjaan yang perlu outsourcing. Misalnya, perusahaan mungkin tidak memiliki keahlian untuk menyelesaikan tugas-tugas kecil di berbagai tahap produksi.
Keterbatasan Penganggaran
Faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam tahap perencanaan produksi adalah keseluruhan anggaran yang diberikan untuk produksi. Ini bisa berupa anggaran berkelanjutan untuk produksi produk atau layanan atau menjadi anggaran tunggal besar untuk proyek produksi. Ketika merencanakan produksi, manajer harus mempertimbangkan karyawan, menyewa peralatan, harga bahan baku dan persediaan tambahan dan menghemat sejumlah dana untuk situasi darurat, seperti mesin yang rusak.
Sumber daya tambahan
Perusahaan yang menyelesaikan proyek produksi mungkin memiliki seperangkat sumber daya yang tersedia untuk manajer produksi. Dia harus mempertimbangkan sumber daya ini ketika merencanakan proyek, karena sumber daya itu dapat menghemat uang perusahaan dan mempercepat proses produksi. Sumber daya tambahan ini dapat mencakup sistem perangkat lunak, mesin atau peralatan, karyawan tambahan atau perlengkapan kantor internal seperti kertas, printer dan tinta.
Tenggat dan Penjadwalan
Faktor lain yang harus diatasi dalam proses perencanaan adalah batas waktu keseluruhan yang ditetapkan oleh eksekutif perusahaan. Kadang-kadang, tenggat waktu yang diberikan adalah tenggat waktu yang diinginkan, di mana manajer perlu mencoba untuk menyelesaikan produksi dalam kerangka waktu yang diberikan. Namun, mengingat keadaan yang tidak terduga seperti cuaca buruk atau mesin yang rusak, eksekutif perusahaan mungkin fleksibel dengan tenggat waktu. Bagian dari perencanaan produksi termasuk membuat jadwal dengan tujuan mingguan atau harian untuk tetap berada di jalur untuk batas waktu yang diberikan.