Keuntungan & Kerugian dari Kuisioner Penyelesaian Diri

Daftar Isi:

Anonim

Instansi pemerintah, sosiolog dan agensi pemasaran menggunakan kuesioner yang diisi sendiri untuk mengumpulkan informasi dari populasi umum dan kelompok konsumen. Keuntungan tipikal dari jenis survei ini biasanya adalah biaya rendah dan bahwa responden menghargai anonimitas. Di sisi lain, tidak ada jaminan bahwa survei yang cukup akan diisi untuk membentuk pandangan yang akurat dari kelompok penelitian.

Biaya

Kuesioner pengisian-sendiri adalah metode termurah untuk mengumpulkan informasi dari sejumlah besar orang. Ini adalah keuntungan utama bagi para peneliti, terutama dalam kasus survei pemerintah, seperti sensus, ketika informasi dikumpulkan di seluruh negara. Jelas, ada biaya - untuk mencetak, mengirim dan mengumpulkan kuesioner yang telah diisi - tetapi ini jauh lebih rendah daripada biaya membayar pewawancara untuk membantu responden mengisi kuesioner.

Anonimitas dan Bias

Anonimitas adalah keuntungan bagi peneliti dan responden. Ini terutama benar jika topik penelitian bersifat sensitif. Responden lebih cenderung menjawab dengan jujur ​​jika mereka tidak perlu mengungkapkan informasi identitas. Survei pos menawarkan kepada responden jaminan privasi yang lebih baik dibandingkan dengan survei online, di mana responden dapat dilacak. Keuntungan lain dari survei penyelesaian diri adalah bahwa peneliti tidak dapat mempengaruhi jawaban responden dengan menggunakan suara atau ekspresi wajahnya untuk menyiratkan bahwa jawaban tertentu adalah jawaban yang "benar". Oleh karena itu, hasil survei tidak akan menunjukkan bias pewawancara.

Tingkat dan Waktu Respons

Salah satu kelemahan paling signifikan adalah kurangnya kontrol atas tingkat respons, yang bisa serendah 20 persen. Kecuali jika responden ditawari insentif untuk menjawab pertanyaan dan mengembalikan survei, seperti dimasukkan ke dalam hadiah berhadiah, kuesioner dapat berakhir di sampah dengan surat yang tidak diminta. Menerima kuesioner setelah batas waktu penyelesaian adalah masalah lain yang membuat metode penelitian ini bermasalah, terutama jika waktu adalah masalah.

Informasi yang tidak akurat

Peneliti tidak memiliki kendali atas siapa yang mengisi kuesioner, atau apakah ada upaya yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan secara akurat dibandingkan dengan mencentang kotak secara acak.Siapa pun di alamat surat mungkin mengambil formulir dan mengisinya. Hal ini berpotensi mempersulit peneliti untuk mendapatkan kesan yang sebenarnya dari kelompok umur atau jenis kelamin tertentu.