E-mail telah mengubah dunia dan telah memiliki efek luar biasa pada bisnis. Ini digunakan untuk berkomunikasi secara internal dengan karyawan lain dan secara eksternal dengan pelanggan. Penemuan email juga telah membawa produk inovatif lainnya seperti VoIP ke pasar bisnis. E-mail memungkinkan bisnis dari seluruh dunia untuk berkomunikasi secara instan.
Sejarah
Menurut Net History, pesan email pertama dimulai pada awal 1960-an. Pada saat itu pesan hanya dapat dikirim ke pengguna komputer yang sama. Namun, di tahun 70-an, ketika komputer mulai bekerja di jaringan, sistem email saat ini dimulai dan Ray Tomlinson dikreditkan dengan memilih simbol @ untuk menunjukkan alamat atau lokasi penerima email. Segera email digunakan secara luas baik di universitas maupun dalam komunikasi militer.
Bisnis
Bisnis mulai menggunakan email segera setelah sistem militer dan pendidikan mulai menggunakan email. Itu mudah diadopsi karena kesederhanaannya, kecepatan dan biaya rendah yang ekstrim. Itu sempurna untuk bisnis yang memiliki cabang internasional dan menjadi cara yang efektif biaya penjadwalan informasi, memverifikasi pengiriman dan mengkonfirmasi transaksi.
Spam
Karena e-mail lebih sering digunakan, pemasar melihat peluang untuk mengirim iklan kepada pengguna bisnis dan konsumen akhir. Pada pertengahan 1990-an email mulai mengalami masalah serius yang disebabkan oleh banyaknya jumlah spam dan email yang terinfeksi virus yang dikirim ke pengguna bisnis. Masalah spam menjadi gangguan sehingga Komisi Perdagangan Federal A.S. meloloskan undang-undang CAN-SPAM 2003, yang mengendalikan masalah sampai taraf tertentu, dan menetapkan bahwa spam iklan harus diidentifikasi seperti itu dan tidak boleh menyesatkan.
Penggunaan Bisnis dan Penyalahgunaan
Meskipun email dan produk turunannya telah sangat menguntungkan dunia bisnis dengan memungkinkan karyawan mengatasi masalah pelanggan, terus memperbarui proyek dan membantu memverifikasi setiap transaksi bisnis, email juga membawa beberapa masalah. Karyawan cenderung menyalahgunakan ketersediaan email dan menghabiskan waktu kerja untuk menjawab email pribadi atau mengobrol online. Akibatnya banyak bisnis menetapkan kebijakan yang mengatur penggunaan email oleh karyawan dan beberapa bisnis menyatakan bahwa mereka akan membaca email karyawan untuk mencegah penyalahgunaan. Namun, di sebagian besar pengaturan bisnis, manajemen hanya mengharapkan email untuk menghindari kontroversi dan mengikuti kebijakan perusahaan.