Bermain peran adalah teknik pembelajaran aktif di mana karyawan berperan dalam situasi di bawah bimbingan seorang pelatih. Dalam setiap skenario, karyawan mengambil peran dan memerankan adegan seolah-olah itu nyata. Misalnya, dua orang mungkin mensimulasikan pertemuan antara karyawan dan pelanggan yang marah. Pelatih dan peserta lain kemudian dapat memberikan umpan balik kepada pemain peran. Teknik pelatihan ini bisa bermanfaat, tetapi juga memiliki beberapa kelemahan.
Keuntungan: Sosial dan Komunal
Bermain peran adalah kegiatan sosial.Pemain berinteraksi dalam skenario yang mereka berikan, yang mendorong individu untuk bersama-sama menemukan solusi dan untuk mengetahui bagaimana pendapat rekan kerja mereka. Karena sesi pelatihan permainan peran memiliki suasana komunal ini, bukan hanya pelatih yang dapat memberikan umpan balik. Karyawan dapat mempelajari bagaimana kinerja rekan kerja mereka dan memberikan tip atau mencatat.
Keuntungan: Mempersiapkan Kehidupan Nyata
Dalam beberapa kasus, permainan peran dapat menyiapkan kelompok untuk skenario yang terjadi dalam kehidupan nyata. Latihan ini tidak hanya menawarkan staf sekilas situasi yang mungkin mereka hadapi, tetapi peserta juga menerima umpan balik tentang bagaimana mereka telah melakukan. Kelompok ini dapat mendiskusikan cara-cara untuk secara potensial menyelesaikan situasi dan para peserta meninggalkan dengan sebanyak mungkin informasi, menghasilkan penanganan skenario kehidupan nyata yang lebih efisien secara lebih efisien.
Keuntungan: Menunjukkan Level Keterampilan Saat Ini
Ketika seorang individu berpartisipasi dalam skenario bermain peran, dia menunjukkan cara dia benar-benar akan menangani situasi yang sama dalam kehidupan nyata. Bermain peran memungkinkan sebagian besar sifat hipotetis pelatihan untuk dihapus, sehingga pemimpin sesi dapat melihat bagaimana staf bereaksi dan dapat membuat catatan pada tingkat kompetensi masing-masing karyawan. Pelatih dapat bekerja dengan individu pada kelemahan khusus mereka.
Kerugian: Membuat Beberapa Tidak Nyaman
Tidak semua orang merasa nyaman dengan skenario bermain peran, dan ini dapat memengaruhi kinerja. Beberapa staf akan merasa terintimidasi oleh gagasan tentang apa yang mereka lihat sebagai sandiwara dan mungkin cemas tentang sesi pelatihan jika mereka tahu itu berisi latihan bermain peran. Ini dapat menghalangi kepercayaan dan kontribusi individu untuk sesi semacam itu.
Kerugian: Mungkin Tidak Diambil Dengan Serius
Sementara beberapa karyawan akan merasa nyaman bermain peran, mereka kurang mahir dalam memasuki suasana hati yang diperlukan untuk benar-benar meniru situasi. Individu mungkin menganggap seluruh pengalaman itu lucu atau tidak bisa berpura-pura marah misalnya ketika berbicara dengan rekan kerja yang mereka sukai. Bagi yang lain, sandiwara permainan peran menjadi luar biasa, dan kesempatan untuk belajar dilupakan demi mengubah sesi menjadi hiburan murni.