Bisnis koperasi dimiliki oleh pemangku kepentingan mereka yang memiliki suara dalam keputusan penting, mulai dari memilih anggota dewan hingga memutuskan produk mana yang akan disimpan di rak mereka. Koperasi yang dimiliki pekerja adalah demokrasi di tempat kerja di mana karyawan memiliki hak dan suara. Koperasi konsumen dimiliki oleh pembeli mereka, yang juga dapat bekerja berjam-jam dengan imbalan diskon besar. Koperasi produsen adalah usaha bersama dari pengusaha independen. Bisnis juga dapat menjadi koperasi solidaritas, yang dimiliki oleh berbagai jenis pemangku kepentingan seperti pekerja dan konsumen.
Keuntungan: Pekerja Mendapatkan Suara
Pemilik-anggota bisnis koperasi bekerja bersama untuk membuat keputusan besar dan kecil tentang mekanisme dan arah menjalankan perusahaan. Kolaborasi ini merupakan keuntungan karena banyak pikiran dapat menimbang dengan perspektif yang beragam, memaksa organisasi untuk mempertimbangkan isu-isu dari berbagai perspektif dan mengajukan pertanyaan yang mungkin tidak dibahas dalam percakapan yang lebih sempit.
Kerugian: Tidak Ada Respons Cepat Terhadap Perubahan Pasar
Pengambilan keputusan secara kolektif bisa jadi rumit dan lambat, dan anggota-pemilik dengan jumlah pengetahuan dan pengalaman yang tidak proporsional tidak selalu mendapatkan pendapat yang mencerminkan nilai ekstra dari pendapat mereka. Selain itu, proses pengambilan keputusan kooperatif dapat menjadi tidak menguntungkan ketika bisnis dihadapkan dengan keputusan yang harus dibuat dengan cepat, seperti merebut peluang atau menanggapi ancaman.
Keuntungan: Sumber Pembiayaan Lebih Mudah
Bisnis koperasi dapat dibiayai sebagian oleh anggotanya, yang sahamnya dapat digunakan untuk modal kerja dan ekspansi. Pendekatan pembiayaan ini merupakan keuntungan ketika para anggota membeli dan memberikan kontribusi, tetapi ini bisa menjadi kerugian ketika pemilik-anggota pergi dan bisnis harus membayar kembali investasi mereka. Bisnis koperasi dapat mengelola risiko ini dengan menciptakan istilah yang menghindari pengurasan arus kas tiba-tiba, seperti koperasi pekerja yang menetapkan dalam peraturannya bahwa anggota yang ada akan diganti dalam jangka waktu lima tahun.
Kerugian: Kesulitan Menemukan Pendanaan Tambahan yang Diperlukan
Bisnis koperasi juga menghadapi tantangan sehubungan dengan pembiayaan karena banyak lembaga pinjaman tradisional tidak memahami struktur koperasi dan mungkin enggan memberikan pinjaman ketika jumlah ini tidak akan dijamin oleh pemilik bisnis perorangan.
Ekonomi Koperasi
Ada antusiasme yang luar biasa di kalangan koperasi untuk gagasan membangun ekonomi koperasi yang terdiri dari jaringan bisnis yang dimiliki bersama yang saling mendukung dengan layanan, rujukan, dan pemasaran bersama. Ada potensi besar untuk menciptakan hubungan simbiosis berdasarkan nilai dan peluang bersama. Selain itu, banyak pelanggan yang berpikiran progresif akan mendukung bisnis koperasi khususnya karena struktur koperasi mereka. Namun, pesan bisnis koperasi belum mendapatkan daya tarik yang luas, dan banyak konsumen masih tidak jelas tentang apa bisnis koperasi dan bagaimana mereka beroperasi.