Keuntungan & Kerugian dari Penetapan Staf yang Fleksibel

Daftar Isi:

Anonim

Penempatan staf yang fleksibel adalah bentuk pekerjaan yang mencakup pekerjaan sementara, kontrak, dan sesuai pesanan. Beberapa kelemahan staf fleksibel termasuk upah rata-rata yang lebih rendah dan lebih sedikit tunjangan karyawan. Namun, staf yang fleksibel memberikan fleksibilitas di tempat kerja dan mengurangi biaya pekerjaan perusahaan. Pengaturan kerja yang fleksibel mengakomodasi karyawan dengan tanggung jawab sekolah dan keluarga.

Keuntungan: Menampung Gaya Hidup Karyawan

Kepegawaian yang fleksibel bermanfaat bagi pekerja yang bersedia mengorbankan pekerjaan penuh waktu permanen untuk kemampuan menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga mereka dan sering terlibat dalam kegiatan non-kerja. Bagi sebagian pengusaha, mengakomodasi gaya hidup karyawan menciptakan karyawan yang lebih bahagia yang lebih fokus selama bekerja.

Keuntungan: Bantuan Saat Dibutuhkan - Tanpa Lembur

Beberapa perusahaan memiliki tuntutan beban kerja yang fluktuatif, sehingga penempatan staf yang fleksibel menawarkan bantuan tenaga kerja saat dibutuhkan. Beberapa pengusaha dapat mengurangi biaya tenaga kerja dengan merekrut karyawan secara langsung atau berdasarkan panggilan. Akibatnya, perusahaan tidak kelebihan pegawai dan dapat fokus pada kebutuhan kepegawaian sehari-hari. Majikan tidak perlu membayar lembur yang tidak perlu karena pekerja hanya dibayar sesuai permintaan.

Kerugian: Lebih Sedikit Imbalan Kerja

Karena banyak pekerja dengan staf fleksibel tidak dipekerjakan penuh waktu, mereka tidak ditawari kebijakan asuransi kesehatan perusahaan atau rencana pensiun. Kurangnya tunjangan ini memaksa karyawan untuk membayar sendiri untuk pengeluaran yang biasanya ditanggung oleh pemberi kerja. Meskipun pengurangan biaya manfaat menguntungkan secara finansial bagi pemberi kerja, pemberi kerja berisiko kehilangan karyawan karena kesempatan kerja penuh waktu lainnya.

Kerugian: Upah Rendah

Upah rendah adalah kerugian bagi karyawan yang dipekerjakan secara fleksibel. Menurut Departemen Tenaga Kerja A.S., "pekerja dalam pengaturan ini jauh lebih besar kemungkinannya untuk mendapatkan upah yang berada di atau di dekat upah minimum dan mendapatkan upah yang jauh lebih rendah daripada pekerja biasa." Akibatnya, banyak dari pekerja ini yang bekerja di atau mendekati tingkat kemiskinan.