Strategi Motivasi Yang Mempengaruhi Produktivitas di Tempat Kerja

Daftar Isi:

Anonim

Strategi motivasi yang efektif memiliki dampak luar biasa pada produktivitas di tempat kerja. Tenaga kerja yang terlibat dan termotivasi dapat berarti perbedaan antara bisnis yang sukses dan bisnis yang sekarat. Manajer memiliki kekuatan untuk memotivasi dan mendemotivasi pekerja. Mungkin elemen yang paling penting dari memahami strategi motivasi yang memengaruhi produktivitas di tempat kerja adalah mengenali kekuatan itu dan mendidik para manajer sehingga mereka menggunakan kekuatan ini untuk kepentingan organisasi.

Sumber Motivasi

Untuk sepenuhnya memahami dampak motivasi di tempat kerja, Anda harus terlebih dahulu memeriksa sumber-sumber motivasi yang mungkin. Pekerja umumnya dimotivasi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi proses dan pengalaman pemikiran pribadi seorang pekerja. Faktor-faktor eksternal adalah mereka, seperti budaya organisasi, yang menginspirasi pekerja untuk menjadi produktif melalui penggunaan imbalan atau dengan menanamkan rasa takut pada pekerja. Penting untuk dipahami bahwa karyawan yang memiliki motivasi diri tinggi dapat sangat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal yang membuat pekerja tidak bersemangat untuk menampilkan tingkat motivasi yang tinggi.

Kepemimpinan dan Budaya

Manajer harus menjadi pemimpin dan menciptakan budaya organisasi yang positif untuk mendorong pekerja agar produktif. Sementara manajer dapat menegakkan tingkat produktivitas hanya dengan menggunakan otoritas posisi mereka, para pemimpin mencari motivator positif untuk mendorong tingkat produktivitas yang optimal. Karyawan pada umumnya lebih produktif ketika bekerja dalam suasana penghormatan di mana para pemimpin menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dan memberi informasi kepada pekerja tentang tujuan jangka panjang daripada sekadar mengendalikan dan mengelola pekerja dalam aktivitas mereka sehari-hari.

Penguatan

Kunci untuk mengelola produktivitas di tempat kerja adalah mengelola perilaku daripada kepribadian. Penguatan adalah istilah yang diciptakan oleh psikolog perilaku yang mengembangkan teori pengkondisian operan. Teori ini, dikembangkan oleh psikolog Edward Thorndike, John Watson dan B.F. Skinner, mengutip konsekuensi, positif atau negatif, sebagai stimulator utama pembelajaran perilaku. Dengan kata lain, jika manajer menginginkan peningkatan produktivitas, mereka harus menghargai perilaku itu.

Sebaliknya, mereka juga harus menerapkan penguatan negatif, atau hukuman, kepada para pekerja yang tidak memenuhi tujuan produktivitas. Manajer juga harus memastikan bahwa pekerja yang produktif tidak merasa bahwa mereka dihukum karena produktif. Sebagai contoh, seorang pekerja produktif yang menerima penghargaan dan pengakuan untuk pekerjaan yang luar biasa akan lebih cenderung untuk terus menjadi produktif daripada seorang pekerja produktif yang hanya dihargai dengan lebih banyak pekerjaan.

Pengembangan karir

Memberikan pelatihan untuk pengembangan karir yang berkelanjutan adalah elemen vital dari proses manajemen kinerja yang memengaruhi produktivitas di tempat kerja. Membantu pekerja mencapai tujuan pengembangan karir pribadi mereka tidak hanya meningkatkan keterampilan kerja yang diperlukan untuk menjadi produktif di posisi mereka saat ini, tetapi juga meningkatkan kepuasan kerja dan keterlibatan karyawan. Elemen-elemen penting yang diperlukan untuk produktivitas optimal dapat sangat dipengaruhi oleh keberhasilan implementasi program pengembangan karir di tempat kerja.