Di bawah Undang-Undang Cuti Keluarga dan Medis, karyawan yang memenuhi syarat dapat mengambil cuti dari pekerjaan dan tidak membahayakan status pekerjaan mereka. Seiring dengan adopsi atau kelahiran anak, alasan yang sah untuk mengambil cuti FMLA adalah kondisi kesehatan serius yang memengaruhi karyawan atau anggota keluarga dekat. Apakah stres memenuhi syarat sebagai kondisi kesehatan yang serius sesuai dengan hukum tergantung pada berbagai faktor.
Dasar-dasar
Hanya merasa tertekan oleh pekerjaan, keluarga atau situasi lain tidak membuat seorang karyawan memenuhi syarat untuk mengambil cuti berdasarkan Family and Medical Leave Act. Peraturan dari Departemen Tenaga Kerja A.S., yang mengelola FMLA, telah menetapkan definisi khusus untuk kondisi kesehatan serius yang membuat karyawan memenuhi syarat untuk cuti FMLA. Masalah-masalah utama dalam penentuan adalah sejauh mana karyawan memerlukan perawatan atau perawatan dari seorang profesional dan jumlah waktu dimana kondisi tersebut melemahkan karyawan.
Definisi
Kondisi kesehatan yang serius terkait dengan Family and Medical Leave Act, dapat berupa penyakit fisik atau mental, gangguan atau cedera. Ini biasanya harus melibatkan satu dari dua keadaan: perawatan rawat inap, khususnya rawat inap, di rumah sakit; fasilitas perawatan rumah sakit atau rumah sakit; atau periode ketidakmampuan melebihi tiga hari dan membutuhkan perawatan berkelanjutan oleh penyedia layanan kesehatan. Jika stres karyawan memicu salah satu dari situasi ini, karyawan tersebut dapat mengajukan cuti FMLA.
Klarifikasi
Peraturan dalam FMLA secara khusus mendefinisikan apa yang merupakan perawatan berkelanjutan oleh penyedia layanan kesehatan, yang merupakan salah satu keadaan yang memungkinkan masalah medis karyawan memenuhi definisi kondisi kesehatan yang serius. Perawatan yang berkelanjutan, yang berkaitan dengan kondisi seperti stres, dapat memerlukan periode ketidakmampuan melebihi tiga hari yang mencakup setidaknya dua sesi perawatan dengan seorang profesional perawatan kesehatan. Sesi pertama harus dalam waktu tujuh hari dari hari pertama ketidakmampuan, dan sesi kedua harus dalam waktu 30 hari. Kemungkinan lain adalah periode ketidakmampuan melebihi tiga hari yang melibatkan satu sesi perawatan oleh seorang profesional kesehatan, dalam tujuh hari dimulainya ketidakmampuan, bersama dengan rejimen pengobatan yang sedang berlangsung seperti terapi fisik atau obat resep.
Sertifikasi
Pengusaha dapat meminta sertifikasi medis dari karyawan yang menyebutkan stres, atau kondisi kesehatan serius lainnya, sebagai alasan cuti FMLA mereka. Pengusaha juga dapat mencari pendapat kedua dari penyedia layanan kesehatan pilihan majikan, meskipun pemberi kerja harus membayar untuk konsultasi dan penyedia kedua tidak dapat memiliki hubungan rutin apa pun dengan pemberi kerja. Di antara kategori profesional perawatan kesehatan yang dapat memberikan sertifikasi resmi adalah psikolog klinis, sehingga karyawan yang stresnya memerlukan terapi mental atau emosional harus bisa mendapatkan dokumentasi yang diperlukan.