Keuntungan & Kerugian Wawancara Telepon

Daftar Isi:

Anonim

Pewawancara kerja dapat memilih untuk menggunakan telepon sebagai bagian dari proses wawancara, terutama selama fase penyaringan awal. Pewawancara sering menggunakan telepon ketika sejumlah besar kandidat telah melamar untuk posisi terbuka dan membawa mereka semua untuk wawancara tatap muka tidak praktis. Menggunakan telepon menawarkan sejumlah manfaat serta potensi kelemahan.

Kenyamanan

Keuntungan menggunakan telepon untuk wawancara adalah menawarkan kemudahan bagi pewawancara dan pelamar. Pelamar tidak perlu melakukan perjalanan untuk bertemu pewawancara atau menghabiskan waktu mempersiapkan penampilan fisiknya. Pewawancara dapat melakukan wawancara pada waktu dan lokasi yang dipilihnya. Untuk individu yang sibuk yang merasa sulit untuk menyisihkan waktu selama hari kerja, ini berarti dia dapat melakukan wawancara di malam hari dari rumahnya jika dia lebih suka.

Penyaringan

Wawancara melalui telepon dapat membantu pewawancara dalam proses penyaringan. Pewawancara bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang informasi yang tercantum pada resume pelamar melalui percakapan telepon serta mengukur seberapa baik pelamar berpikir pada kakinya. Ini memberi pewawancara perasaan yang lebih baik untuk apakah dia harus membawa kandidat untuk wawancara langsung. Pewawancara juga dapat dengan cepat berpindah dari satu kandidat ke kandidat berikutnya, yang dapat menghemat waktu dalam proses penyaringan.

Tidak Ada Interaksi Tatap Muka

Kelemahan dari wawancara telepon adalah bahwa mereka tidak memungkinkan untuk interaksi tatap muka. Pewawancara tidak dapat mengamati penampilan fisik dan bahasa tubuh kandidat, sehingga ia mungkin tidak dapat membuat pembacaan yang akurat tentang ketenangan dan profesionalisme kandidat. Calon tidak memiliki kesempatan untuk melihat tempat kerja atau memahami lingkungan, setidaknya sampai tahap berikutnya dari proses wawancara, dengan asumsi dia melewati penyaringan telepon awal.

Pengaturan waktu yang buruk

Wawancara telepon yang tidak direncanakan dapat membuat calon tidak siap. Bahkan jika pewawancara bertanya apakah dia menangkap kandidat pada saat yang buruk, kandidat mungkin merasa berkewajiban untuk menjalani wawancara, bahkan jika waktunya buruk. Dia mungkin terganggu atau mungkin tidak punya waktu untuk meneliti perusahaan atau posisi dengan benar, yang mengarah pada kinerja yang buruk. Pewawancara juga berisiko melewatkan kandidat yang berkualifikasi hanya karena dia tidak menjadwalkan wawancara sebelumnya.