Usaha kecil membutuhkan pekerja yang termotivasi yang berusaha untuk bekerja secara efektif dan efisien. Karyawan yang termotivasi tidak hanya berkontribusi secara positif terhadap keseluruhan misi dan arah perusahaan, tetapi juga membantu mengurangi biaya, menghadirkan kreativitas, dan memecahkan masalah yang menantang. Banyak faktor yang dapat memotivasi karyawan, dari dalam dan luar organisasi.
Kiat
-
Motivasi karyawan adalah tingkat upaya, komitmen, dan energi yang dibawa oleh pekerja perusahaan ke pekerjaan mereka.
Motivasi Karyawan Ditentukan
Motivasi karyawan menggambarkan bagaimana komitmen seorang karyawan terhadap pekerjaannya, bagaimana dia merasa terlibat dengan tujuan perusahaan dan bagaimana dia merasa diberdayakan dalam pekerjaan sehari-hari. Motivasi kerja dapat bersifat ekstrinsik atau intrinsik, artinya faktor motivasi karyawan dapat berasal dari sumber internal atau eksternal. Karyawan yang termotivasi secara ekstrinsik ingin bekerja dengan baik untuk mendapatkan pujian, pengakuan, atau imbalan finansial dari perusahaan. Sebagai contoh, seorang manajer dapat memberikan penghargaan kepada karyawan pada bulan tersebut atau menawarkan bonus kepada pekerja dengan kinerja tertinggi di suatu departemen. Sebaliknya, seorang karyawan yang termotivasi secara intrinsik diilhami untuk melakukan dengan baik dari keinginan untuk diterima, pekerjaan yang bermakna, kekuatan, kemandirian atau faktor internal lainnya. Manajer dapat memberikan pekerjaan yang menarik dan menantang untuk memotivasi karyawan ini.
Pentingnya Motivasi Karyawan
Manfaat motivasi karyawan lebih dari sekadar menjaga karyawan bahagia di tempat kerja dan meningkatkan moral karyawan. Pekerja yang termotivasi juga tetap fokus dan bekerja lebih produktif dan efektif untuk memenuhi tujuan dan mendapatkan penghargaan dan pengakuan yang mereka cari. Peningkatan kualitas kerja dan produktivitas ini dapat membantu perusahaan mengurangi biayanya. Dan menjaga agar para karyawan ini termotivasi dan puas dengan pekerjaan mereka mengurangi turnover dan biaya terkait yang sering kali tinggi juga. Juga, karyawan yang termotivasi yang merasakan gagasan dan pekerjaan mereka memiliki makna mungkin merasa lebih nyaman menjadi kreatif dan menawarkan saran kepada manajemen, dan wawasan ini dapat membantu manajer meningkatkan perusahaan.
Teori Motivasi Herzberg
Memahami teori motivasi Herzberg, juga disebut teori dua faktor, dapat memberikan wawasan manajer tentang apa yang memotivasi kualitas tempat kerja dan tidak memotivasi karyawan. Menurut teori ini, karyawan merasa puas dan termotivasi di tempat kerja yang menawarkan:
- Pekerjaan yang bermakna.
- Pengakuan dan penghargaan.
- Peluang untuk tumbuh dan berkembang.
- Tingkat kontrol dan tanggung jawab untuk pekerjaan itu.
Sebaliknya, karyawan tidak berkembang di tempat kerja di mana kepemimpinan, kondisi kerja, keamanan kerja, kebijakan di tempat kerja, gaji dan hubungan dengan orang lain buruk.Teori ini menunjukkan bahwa manajer harus memelihara lingkungan kerja di mana karyawan memiliki kesempatan untuk maju, melakukan pekerjaan yang menantang, menerima pujian dan memiliki otonomi.
Meningkatkan Motivasi di Tempat Kerja
Manajer dapat mengikuti beberapa strategi dasar untuk meningkatkan tingkat motivasi di kantor dan membuat karyawan mereka lebih berkomitmen pada tujuan perusahaan. Untuk membuat karyawan merasa mampu dan dihargai, manajer harus memberikan karyawan tujuan yang jelas dan spesifik untuk mencapai dan mengenali kerja keras mereka dalam mencapai tujuan ini.
Misalnya, perusahaan penjualan kecil dapat menetapkan tujuan untuk meningkatkan penjualan produk sebesar 10 persen dalam 30 hari dan kemudian memberi hadiah kepada karyawannya dengan makan siang khusus atau tamasya perusahaan untuk mencapai tujuan itu. Untuk menjaga agar tingkat motivasi tetap tinggi bahkan dalam situasi yang menantang, manajer harus menjaga sikap positif, memberi informasi kepada karyawan, merayakan keberhasilan yang kecil dan membantu karyawan melihat tujuan pekerjaan mereka. Memberi karyawan beberapa tanggung jawab pengambilan keputusan dan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik juga dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja.