Perbedaan Antara E-Bisnis & Bisnis Tradisional

Daftar Isi:

Anonim

Pengusaha yang berencana memulai usaha bisnis baru harus mempertimbangkan perbedaan antara e-bisnis dan model bisnis tradisional. Perbedaan tidak menyarankan yang satu lebih baik dari yang lain. Satu model mungkin lebih cocok untuk jenis produk dan layanan bisnis tertentu. Beberapa bisnis mendapat manfaat dari kombinasi kedua model.

Perbedaan Biaya Overhead

Model E-bisnis umumnya memiliki biaya overhead dan biaya awal yang lebih rendah dibandingkan dengan model bisnis tradisional dengan toko batu bata dan mortir. Menghilangkan kebutuhan untuk sewa lokasi, staf dan utilitas yang merupakan kebutuhan dengan lokasi bata-dan-mortir membantu bisnis meningkatkan keuntungan.

Mereka yang memilih model bata-dan-mortir juga membutuhkan kehadiran e-commerce. Biaya web untuk pengembangan dan pemasaran tidak dihilangkan dalam model bisnis tradisional.

Banyak model e-commerce baru menggunakan pemasaran afiliasi dengan perusahaan besar seperti Amazon atau perusahaan drop-kapal seperti Shopify. Model ini selanjutnya menurunkan biaya overhead dengan menghilangkan kebutuhan akan inventaris sepenuhnya.

Pentingnya Kenyamanan Konsumen

Pertumbuhan pengecer online seperti Amazon telah mempersulit toko tradisional untuk bersaing dengan konsumen yang mencari pengalaman berbelanja yang nyaman. Namun, masih ada sekelompok konsumen yang lebih menyukai proses pengalaman berbelanja langsung dan kesempatan untuk secara fisik memeriksa produk atau mencoba pakaian. Ada orang lain yang menikmati interaksi pribadi yang disediakan oleh bisnis bata-dan-mortir.

Tidak semua bisnis dapat beradaptasi untuk model e-bisnis yang ketat. Pengacara, dokter dan dokter gigi tidak dapat memberikan layanan secara online.

Berbagai Strategi Pemasaran

Bisnis yang secara eksklusif online biasanya memiliki anggaran pemasaran digital yang jauh lebih besar daripada bisnis tradisional. Bisnis tradisional biasanya melakukan diversifikasi pemasaran untuk menarik pelanggan dari area lokal dan dari demografi online.

Bisnis e-commerce menghabiskan lebih banyak waktu di blog, media sosial, dan iklan mesin pencari. Halaman Facebook telah menjadi jalan populer untuk pemasaran e-bisnis dan kesadaran merek viral. Beberapa bisnis e-commerce bergantung secara eksklusif pada kampanye pemasaran berbiaya rendah atau tanpa anggaran, sementara yang lain mensponsori iklan dengan kampanye anggaran besar.

Perusahaan tradisional sering memanfaatkan jalan yang sama secara online, meskipun kadang-kadang pada tingkat yang lebih rendah. Toko bata-dan-mortir mungkin memerlukan iklan cetak, mailer, dan iklan niche lainnya seperti iklan di bangku-bangku bis atau kereta grosir. Iklan radio dan televisi di pasar lokal adalah cara lain dari bisnis tradisional menargetkan pelanggan baru.

Reputasi kepada Konsumen

Toko bata-dan-mortir cenderung memberi konsumen kepercayaan yang lebih besar bahwa bisnis itu sah. Mampu berjalan, melihat inventaris dan berjalan keluar dengan layanan segera adalah faktor besar dalam menjaga konsumen pergi ke bisnis tradisional.

Model e-bisnis baru membutuhkan waktu untuk mengembangkan reputasi online yang solid. Dibutuhkan pemasaran yang konsisten dan bertarget untuk menjaga agar target pasar tetap aktif.

Waktu dan Aksesibilitas

Bisnis e-commerce selalu terbuka, dan konsumen biasanya dapat menyelesaikan transaksi dalam hitungan menit. Berkendara ke dan dari bisnis tradisional, melihat-lihat barang dagangan dan berbicara dengan tenaga penjualan - bahkan kemungkinan antre menunggu untuk check out - semua membutuhkan waktu yang berharga. Bisnis E-commerce dapat menjual produk dan layanan 24 jam sehari setiap hari dalam seminggu.

Beberapa bisnis tradisional buka 24 jam sehari, meskipun ada juga yang buka. Sebagian besar bisnis bata-dan-mortir tutup pada hari libur, dan banyak yang buka hanya lima atau enam hari dalam seminggu.