Permainan Icebreaker Kepemimpinan

Daftar Isi:

Anonim

Icebreaker dimaksudkan untuk memecah ketegangan canggung yang dapat terjadi ketika orang tidak terbiasa satu sama lain. Mereka memberikan lingkungan yang aman dan peluang bagi orang untuk terhubung dan menikmati perusahaan satu sama lain. Permainan kepemimpinan icebreaker harus mengajarkan pelajaran dalam kepemimpinan, meskipun penekanannya adalah untuk bersenang-senang dan memungkinkan kelompok untuk saling mengenal. Gunakan pemecah es selama seminar pelatihan kepemimpinan, di awal perkemahan atau pertemuan kepemimpinan. Mereka dimaksudkan untuk digunakan untuk melonggarkan setiap orang secara fisik, sosial dan emosional.

Dua Kebenaran dan Kebohongan

Jika para pemimpin duduk di meja, tidak perlu memisahkan yang lain menjadi tim. Jika tidak, pisahkan grup menjadi beberapa tim hingga lima hingga tujuh orang. Berikan setiap orang kertas dan minta mereka menuliskan dua fakta tentang diri mereka dan satu kebohongan. Mintalah setiap orang membacakan pernyataan tertulis mereka kepada kelompok dan minta anggota kelompok lainnya menentukan pernyataan mana yang bohong. Ini membantu membiasakan anggota satu sama lain dan mengajarkan keterampilan mendengarkan.

Stand Grup

Pemecah es ini dapat dilakukan dengan beberapa atau banyak orang. Jika grup lebih dari 20 orang, bagi grup menjadi dua tim. Mintalah tim duduk melingkar dengan punggung saling berhadapan. Instruksikan kepada tim bahwa tujuannya adalah agar seluruh tim berdiri bersama pada saat yang bersamaan sambil mengunci lengan. Biarkan tim untuk berkomunikasi dan mengembangkan strategi. Akhirnya, tim akan menggunakan tekanan back-to-back untuk berdiri pada saat yang sama. Setelah pembuka percakapan, mintalah kelompok mendiskusikan pelajaran yang dipetik dari kegiatan tersebut.

Simpul Manusia

Mintalah setiap orang berdiri melingkar dan meraih tangan orang lain. Jangan memberikan instruksi lain kecuali untuk mengambil tangan secara acak. Tim akan menjadi simpul besar. Instruksikan kepada tim bahwa tujuannya adalah untuk melepaskan ikatan tanpa melepaskan tangan satu sama lain. Tim harus menggunakan komunikasi lisan, keterampilan kepemimpinan, dan kerja tim untuk menyelesaikan tugas. Berikan batas waktu lima menit kepada tim untuk menyelesaikan tugas. Setelah tim menyelesaikan pembuka percakapan, diskusikan pentingnya keterampilan mendengarkan, keterampilan kepemimpinan, dan bekerja sebagai sebuah tim.

Direkomendasikan