Konstruksi akuntansi adalah proses dimana seorang akuntan mencatat dan melacak semua data keuangan yang terkait dengan pembangunan proyek yang disetujui. Akuntansi konstruksi digunakan untuk menjelaskan dan membuat laporan untuk proyek perumahan dan komersial.
Biaya Pekerjaan
Dalam penetapan biaya pekerjaan, setiap area atau item dari proses konstruksi diberi jumlah yang dianggarkan yang dibandingkan dengan biaya aktual saat konstruksi berlangsung. Anggaran biaya pekerjaan biasanya disetujui oleh bank dan investor sebelum memulai konstruksi, sehingga sangat penting untuk mengawasi pengeluaran dengan cermat. Overruns seringkali tidak dapat dihindari, tetapi setiap upaya harus dilakukan untuk memenuhi jumlah yang dianggarkan untuk setiap pengeluaran.
Pinjaman Konstruksi
Jarang ada bisnis yang memiliki uang tunai untuk mendanai upaya konstruksinya. Sebagian besar bisnis atau investor mengajukan pinjaman konstruksi untuk memfasilitasi arus kas. Sebuah proposal disiapkan untuk bank termasuk hal-hal seperti perkiraan biaya pekerjaan untuk total konstruksi, perkiraan tanggal penyelesaian dan anggaran operasi selama dua tahun atau lebih setelah konstruksi selesai. Seorang petugas bagian pinjaman ingin mengetahui bahwa konstruksi itu masuk akal dalam biaya dan jumlah waktu untuk penyelesaian, dan bahwa bisnis yang diusulkan akan menghasilkan cukup uang untuk menutupi biaya pinjaman konstruksi serta biaya operasinya sendiri.
Setelah pinjaman disetujui, akuntan proyek mengirimkan faktur ke bank setelah diterima dari vendor. Bank menyetujui faktur dan menyediakan cukup uang untuk membayarnya. Dalam kebanyakan kasus, pembengkakan biaya di luar jumlah tertentu harus dibicarakan dengan dan disetujui oleh bank.
Melepaskan Lien
Sebagian besar pekerjaan konstruksi disubkontrakkan, artinya kontraktor utama yang bertanggung jawab atas proyek mempekerjakan tim atau individu lain untuk melakukan pekerjaan khusus. Pemasangan bata, tukang kayu, tukang listrik, dan tukang ledeng adalah contoh dari subkontraktor.
Ketika subkontraktor menyajikan faktur untuk pembayaran, akuntan proyek juga mengumpulkan pelepasan hak gadai. Pelepasan hak gadai menyatakan bahwa kontraktor tidak akan menempatkan hak gadai terhadap proyek untuk pekerjaan yang telah ia selesaikan, karena ia dibayar untuk jasanya. Jika kontraktor membeli persediaan dari vendor lain, akuntan proyek juga dapat meminta pelepasan hak gadai dari vendor tersebut untuk memastikan persediaan dibayarkan oleh kontraktor.
Pengakuan Pendapatan
Pengembang membebankan biaya untuk mengelola proyek konstruksi, dan Internal Revenue Service (IRS) telah menyediakan dua metode yang pengembang dapat mengenali biaya tersebut sebagai pendapatan.
Metode pertama adalah metode penyelesaian persentase. Dalam bentuk yang paling sederhana, pengembang memberikan persentase penyelesaian untuk proyek konstruksi. Sebagai contoh, membandingkan jumlah total yang dianggarkan dari proyek dengan jumlah total biaya yang dikeluarkan adalah salah satu cara untuk menentukan persentase penyelesaian. Jika proyek selesai 50 persen, maka pengembang harus mengakui 50 persen dari total biaya yang akan diperoleh pada proyek, bahkan jika biaya belum dibayar.
Metode pengakuan lainnya adalah penyelesaian kontrak. Dalam metode ini pengembang tidak mengakui pendapatan apa pun sampai proyek selesai. Metode ini hanya digunakan dalam keadaan langka yang secara khusus diuraikan oleh IRS (lihat Referensi).
Perangkat Lunak Akuntansi Konstruksi
Proyek konstruksi dapat menghasilkan ratusan atau ribuan faktur setiap bulan. Karena volume dokumen dan kebutuhan untuk terus menjaga biaya sejalan dengan anggaran, menggunakan perangkat lunak akuntansi konstruksi adalah cara yang paling efisien dan akurat untuk melacak dan melaporkan proyek dengan benar. Perangkat lunak akuntansi konstruksi menyediakan laporan biaya pekerjaan yang membandingkan anggaran dengan biaya aktual, dan juga menyediakan laporan yang menghitung persentase penyelesaian.