Perbedaan dalam Budaya dan Etika Bisnis di AS & Eropa

Daftar Isi:

Anonim

Jika Anda orang Amerika yang mencoba berbisnis di Eropa, mengetahui perbedaan budaya dan etika akan membantu Anda mencapai tujuan. Jika Anda mengabaikan perbedaan-perbedaan ini, Anda mungkin pada akhirnya membahayakan kredibilitas, reputasi, dan hubungan bisnis Anda. Saldo kehidupan kerja, periklanan, perspektif etika dan linguistik berbeda antara AS dan Eropa.

Keseimbangan kehidupan kerja

Di A.S., minggu kerja 40 jam untuk karyawan yang digaji benar-benar tidak ada lagi. Bukan hanya itu, tetapi banyak orang tidak menggunakan semua waktu liburan berbayar mereka. Bahkan karyawan berjam-jam sering menemukan diri mereka bekerja lembur, mencoba mengambil kendur untuk mengurangi tenaga kerja. Krisis keuangan 2008 hanya memperburuk keadaan bagi pekerja Amerika. Di Eropa, bagaimanapun, ada penekanan yang lebih besar pada keseimbangan kehidupan kerja, dengan karyawan di banyak negara mendapatkan hingga enam minggu liburan berbayar dan bekerja jauh lebih sedikit dibandingkan dengan orang Amerika.

Praktik Periklanan

Metode periklanan Eropa berbeda dari Amerika tidak hanya dalam hal bahasa dan konten, tetapi juga dalam cara periklanan tersebar ke publik. Menurut Eupedia, di Eropa Anda tidak mungkin melihat orang-orang mengenakan kostum raksasa tiup yang mempromosikan berbagai produk dan layanan seperti yang Anda lakukan di Amerika Serikat. Selain itu, papan iklan pinggir jalan jarang ditemukan di Eropa dan di beberapa tempat ilegal, karena dianggap mengganggu. Sebagai gantinya, iklan di Eropa disebarluaskan pada saluran pemasaran utama, seperti televisi dan online, dengan semakin banyak iklan yang dirancang untuk perangkat seluler.

Perspektif Sosial vs. Individu

Dalam hal etika bisnis, banyak orang Eropa cenderung berpikir tentang dilema moral atau etika di tingkat masyarakat sebagai lawan orang Amerika yang memandang dilema pada tingkat individu, menurut International Business Ethics Review. Perbedaan perspektif ini dapat mempersulit orang Eropa untuk berhubungan dengan rasa etika dan nilai bisnis orang Amerika. Namun, ketika budaya dan bisnis terus berintegrasi di seluruh dunia, perbedaan perspektif ini cenderung menghilang seiring waktu.

Ilmu bahasa

Mengingat bahwa negara-negara Eropa sangat dekat satu sama lain dan budaya cenderung berbaur untuk bisnis dan alasan lain, individu di Eropa biasanya tahu lebih dari satu bahasa; anak-anak di banyak negara Eropa diharuskan untuk belajar beberapa bahasa. Namun di Amerika Serikat, fenomena ini tidak sama. Meskipun ada banyak orang yang menguasai dua bahasa, hampir tidak ada banyak orang multibahasa. Orang Amerika yang bepergian ke Eropa mungkin terkejut mendapati rekan-rekan mereka lebih mahir dalam komunikasi.