Komunikasi yang efektif mencakup berbagai keterampilan individu, termasuk bahasa tubuh, ucapan yang jelas, kontak mata, dan mendengarkan secara aktif. Kegiatan komunikasi memungkinkan peserta untuk fokus pada keterampilan ini dan memahami dampaknya terhadap efektivitas komunikasi. Kegiatan komunikasi yang efektif bekerja dengan baik untuk kelompok-kelompok dari segala usia, termasuk siswa di kelas dan rekan kerja di lingkungan kerja. Adaptasi kegiatan ini agar sesuai dengan pengaturan, usia, dan minat spesifik para peserta.
Instruksi Lisan
Memberikan instruksi lisan untuk tugas atau kegiatan, tanpa isyarat visual, memaksa peserta untuk menggunakan bahasa yang tepat, menekankan keterampilan komunikasi yang efektif. Pilih tugas untuk aktivitas instruksi lisan, seperti menggambar gambar atau membangun struktur dari balok. Buat gambar asli atau struktur blok. Izinkan salah satu peserta untuk melihat gambar atau struktur. Orang ini menawarkan instruksi lisan untuk tugas tersebut, sementara yang lain mengikuti instruksi dengan tepat tanpa melihat gambar atau struktur aslinya. Kegiatan ini memaksa instruktur untuk memberikan langkah-langkah spesifik menggunakan kata-kata untuk menyelesaikan tugas, yang dapat menjadi tantangan bagi banyak orang. Bandingkan hasilnya dengan yang asli untuk melihat seberapa baik peserta berkomunikasi.
Komunikasi Back-to-Back
Kontak mata dan bahasa tubuh mempengaruhi komunikasi antara dua orang. Kegiatan ini menghilangkan dua faktor komunikasi ini. Mintalah kedua peserta duduk saling bertumpu, dan mintalah setiap orang menceritakan kisah kepada pasangannya. Setelah kedua pasangan memiliki kesempatan untuk bercerita, kumpulkan peserta dan diskusikan latihan ini. Tanyakan kepada peserta bagaimana perbedaan pembicaraan dari percakapan normal. Buat kesimpulan tentang pentingnya kontak mata dan bahasa tubuh dalam komunikasi yang efektif.
Ingat kembali Detailnya
Kegiatan komunikasi ini memungkinkan peserta untuk menilai keterampilan mendengarkan. Tanpa memberikan maksud kegiatan tersebut, mulailah membaca sebuah cerita dengan banyak detail. Buat serangkaian 10 hingga 15 pertanyaan tentang cerita, buat pertanyaan yang sangat spesifik tentang detail dalam cerita. Sampaikan pertanyaan kepada peserta, minta mereka mencatat jawaban mereka di selembar kertas. Ungkapkan jawaban atas pertanyaan dan lihat apakah ada yang menjawab semuanya dengan benar. Diskusikan alasan mengapa respons mungkin berbeda.
Permainan Telepon
Permainan klasik telepon memberikan demonstrasi yang efektif untuk komunikasi. Gagasan di balik permainan telepon adalah untuk membisikkan cerita pendek kepada orang pertama, yang kemudian membisikkan cerita itu kepada orang berikutnya. Ini berlanjut di sekitar ruangan sampai semua orang telah mendengar ceritanya. Peserta terakhir mengulangi cerita dengan keras, setelah itu cerita asli dibaca ulang. Bandingkan dua cerita dan diskusikan bagaimana komunikasi mengubah cerita. Sesuaikan cerita agar sesuai dengan usia peserta. Untuk anak kecil, gunakan hanya satu kalimat. Untuk anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, ceritakan setidaknya lima kalimat.
Komunikasi Jarak Jauh
Jarak fisik antara para pihak dalam suatu percakapan berdampak pada efektivitas komunikasi secara keseluruhan. Gunakan sepasang sukarelawan untuk menunjukkan konsep ini. Mulailah dengan peserta saling berhadapan, dengan hanya beberapa inci di antara mereka. Mintalah peserta terlibat dalam percakapan tentang suatu peristiwa yang terjadi baru-baru ini. Minta yang lain untuk mengamati bagaimana mereka berinteraksi. Pindahkan kedua sukarelawan sekitar 6 kaki terpisah dan minta mereka terlibat dalam percakapan lagi. Pengamat harus memperhatikan bagaimana komunikasi berubah. Pindahkan kedua sukarelawan ke sisi yang berlawanan dari ruangan, sambil melanjutkan percakapan. Mulailah diskusi tentang bagaimana percakapan berubah ketika para peserta bergerak lebih jauh. Fokus pada kontak mata, volume suara, dan bahasa tubuh.