Apa Keuntungan dan Kerugian dari Penganggaran Konvensional?

Daftar Isi:

Anonim

Penganggaran konvensional melibatkan penambahan dana ke anggaran tahun sebelumnya untuk memperluas atau menyelesaikan proyek, seperti pembangunan fasilitas kesehatan atau sekolah oleh organisasi atau pemerintah. Metode penganggaran ini kontras dengan penganggaran tidak konvensional, atau berbasis nol, karena organisasi yang menggunakan metode tidak konvensional menggambar rencana anggaran mereka kembali pada awal setiap tahun anggaran. Namun, penganggaran konvensional hadir dengan berbagai kekuatan dan kelemahan.

Fleksibilitas dan Akuntabilitas

Perusahaan bisnis yang menggunakan penganggaran konvensional dapat meningkatkan akuntabilitas. Ini karena metode penganggaran ini, juga dikenal sebagai penganggaran item baris, memungkinkan untuk dimasukkannya setiap item yang diproduksi perusahaan dalam anggaran. Metode ini juga menawarkan fleksibilitas atas penggunaan sumber daya, tergantung pada detail pengeluaran seperti jumlah uang yang dikonsumsi operasi. Metode penganggaran ini, oleh karena itu, memberikan ruang bagi organisasi untuk mempertanggungjawabkan keputusan keuangan mereka dan menggunakan sumber daya dengan cara yang inovatif.

Kemudahan penggunaan

Anggaran konveksi mudah digambar; juga mudah untuk menemukan ahli anggaran yang terbiasa dengan prosedur persiapan metode penganggaran. Organisasi dapat mengakumulasi data pengeluaran karena kesederhanaan sistem penganggaran memungkinkan mereka untuk sering memperbarui pembukuan akun mereka. Data pengeluaran bermanfaat dalam proses perpajakan, dan dapat membantu organisasi menganalisis tren perpajakan dan membangun area bisnis yang membutuhkan pengurangan anggaran untuk meningkatkan profitabilitas.

Pemotongan Staf

Menggunakan penganggaran konvensional mempromosikan restrukturisasi modal yang mungkin melibatkan langkah-langkah pemotongan biaya, mungkin menyebabkan pengurangan staf di berbagai departemen organisasi, atau sektor ekonomi suatu negara. Penghematan karyawan dapat merugikan organisasi dan pemerintah, karena memberi mereka citra buruk dan dapat menghambat investasi asing. Pemerintah juga dapat menawarkan paket besar kepada staf yang di-PHK untuk menghindari konfrontasi dengan serikat pekerja, sehingga meningkatkan pengeluaran nasional.

Pengambilan Keputusan yang Lemah

Penganggaran konvensional menawarkan sedikit informasi kepada pengambil keputusan tentang departemen organisasi. Ini karena jenis pembelanjaan yang dilakukan proyek penganggaran bersifat spekulatif dan tidak dapat diandalkan untuk membuat keputusan tertentu. Ini memaksa pengambil keputusan di pemerintahan dan organisasi menggunakan metode penganggaran konvensional untuk sering menyesuaikan rencana mereka, sehingga dapat memperkuat keputusan mereka.