Etika individu sering berasal dari pengalaman dan sumber pribadi, sedangkan etika bisnis berasal dari perilaku kode profesional, kewajiban kontrak, hukum dan standar industri. Kadang-kadang, etika pribadi dan profesional mungkin bertentangan satu sama lain. Pertimbangkan hakim yang menentang hukuman mati, tetapi tetap memberikan hukuman mati karena itu adalah hukum di negaranya. Namun, dalam banyak kasus etika pribadi dan bisnis sering memiliki banyak kesamaan.
Harapan Masyarakat
Etika bisnis dan pribadi seringkali didasarkan pada cita-cita masyarakat mereka. Masyarakat mengharapkan tindakan etis tertentu dari organisasi dan individu. Setiap orang atau kelompok yang melanggar kode masyarakat tunduk pada pengawasan dan konsekuensi tertentu. Hukum, pedoman agama, harapan teman sebaya dan standar industri semuanya berada di bawah payung harapan masyarakat, meskipun kelompok yang berbeda dalam kategori yang sama mungkin memiliki harapan yang berbeda. Pertimbangkan standar etika industri musik vs. standar etika industri minyak. Mereka bervariasi karena tujuan industri berbeda-beda. Demikian pula, harapan moral dari kelompok teman sebaya yang berbeda dapat mengarah pada arahan etika pribadi yang beragam.
Kontinuitas
Etika pribadi maupun etika profesional tidak pernah selesai berkembang. Kedua jenis etika ini dimulai dengan akal sehat dan hukum, dan akhirnya dimodifikasi berdasarkan kebutuhan dan pengalaman. Pengalaman tak berkesudahan; pelajarannya dikumpulkan dan diteruskan sebagai modifikasi terhadap pedoman etika. Memori pengalaman gagal karena waktu, perubahan, kematian atau faktor lainnya. Etika menggantikan ingatan dengan memberikan kontinuitas psikologis bagi bisnis dan individu.
Tanggung jawab
Etika menyiratkan beberapa tingkat tanggung jawab. Individu dan bisnis harus menjunjung tinggi etika yang mereka yakini taat atau mereka akan menanggung akibatnya. Bisnis, profesional, dan individu semuanya bertanggung jawab atas tindakan mereka, baik yang etis maupun tidak etis. Sebuah kesalahan dalam etika memiliki tiga tingkatan yang berbeda: kelalaian, kelalaian berat dan kesalahan yang disengaja. Setiap tingkat pelanggaran etika memiliki konsekuensi yang berbeda tergantung pada tingkat pelanggaran dan standar masyarakat di mana bisnis atau fungsi individu.
Metodologi
Tanggung jawab etis dapat mencakup tugas harian atau reguler yang berkontribusi pada kode etik keseluruhan. Dalam bisnis yang berfokus pada layanan pelanggan etis, manajer dapat melakukan audit layanan pelanggan setiap hari untuk memastikan bahwa kode etik perusahaan terpenuhi secara konsisten. Seseorang yang didedikasikan untuk moral lingkungan dapat mendaur ulang setiap hari untuk menunjukkan tanggung jawab yang konsisten dalam bidang etika yang mereka pilih. Bagian kedua dari metodologi etika termasuk melihat ke depan untuk memastikan bahwa kegiatan saat ini menghasilkan hasil yang secara etis dapat diterima oleh bisnis atau organisasi. Proyeksi ini sering mengarah pada tugas harian atau rutin yang mempromosikan kode etik.