Departmentalization adalah pengelompokan pekerjaan dalam satu area dalam suatu organisasi. Pengelompokan meningkatkan efisiensi di banyak organisasi dan memungkinkan pekerja untuk berspesialisasi dalam bidang bisnis tertentu. Misalnya, staf penjualan bekerja bersama di departemen penjualan atau staf akuntansi bekerja bersama di departemen akuntansi. Departemenalisasi adalah salah satu langkah dalam menciptakan struktur organisasi.
Jenis Grup
Manajemen dapat mengelompokkan pekerjaan ke dalam area-area berdasarkan fungsi, lokasi, produk atau pelanggan. Departemen formalisasi menciptakan kelompok pekerjaan berdasarkan fungsi untuk organisasi. Sebagai contoh, departemen dalam departemen fungsional meliputi pemasaran, produksi, akuntansi, penjualan dan pembelian. Perusahaan dengan banyak lokasi dapat dilembagakan berdasarkan lokasi untuk meningkatkan efisiensi pekerja di berbagai wilayah negara. Perusahaan juga dapat mengelompokkan pekerjaan dalam organisasi berdasarkan produk. Misalnya, di perusahaan manufaktur elektronik, manajemen dapat membuat departemen untuk televisi, stereo atau peralatan komputer. Departemen produk memiliki karyawan yang didedikasikan untuk pemasaran, penjualan, perencanaan produksi, dan pembelian untuk setiap produk. Perusahaan dapat memilih untuk membuat departemen oleh pelanggan, seperti departemen komersial dan departemen pemerintah.
Kombinasi
Perusahaan dapat menggabungkan karyawan dari berbagai departemen untuk proyek khusus. Misalnya, selama pengembangan produk baru, bisnis dapat mengumpulkan tim karyawan mulai dari produksi, pembelian, dan rekayasa hingga merancang dan membangun produk baru.
Manfaat dari Generalisasi
Setiap jenis pengelompokan memiliki manfaat bagi struktur organisasi. Manajemen harus memilih departemen yang paling berhasil berdasarkan kebutuhan perusahaan. Di divisi departemen berbasis pelanggan, pekerja mempelajari persyaratan khusus untuk setiap pelanggan dan menjadi ahli dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Departemen fungsional memungkinkan pekerja untuk berspesialisasi dalam bidang bisnis tertentu sementara mereka yang bekerja di bawah divisi produk berbasis organisasi menjadi ahli dalam produk mereka.
Kerugian dari Departmentisasi
Setiap jenis departemen juga memiliki kelemahan. Misalnya, pekerja dalam pengaturan departemen fungsional mungkin menjadi sempit dalam fokus mereka. Karyawan dapat fokus pada kebutuhan departemen daripada kebutuhan organisasi secara keseluruhan. Departmentisasi berbasis produk dapat menciptakan redudansi dalam organisasi, yang meningkatkan biaya tenaga kerja. Misalnya, alih-alih seorang profesional pemasaran yang bekerja pada beberapa lini produk, perusahaan mempekerjakan pekerja terpisah untuk fokus pada setiap produk.