Apa Perbedaan Antara Manajemen Mikro dan Macromangement?

Daftar Isi:

Anonim

Keterampilan manajemen diterapkan pada hampir setiap aspek kehidupan, dari menjalankan rumah tangga hingga mengoperasikan bisnis jutaan dolar. Manajemen dapat dibagi menjadi dua kategori: manajemen mikro dan manajemen makro. Sementara satu mungkin lebih efektif dalam bidang tertentu daripada yang lain, baik manajemen mikro dan manajemen makro memiliki manfaat dan perangkap mereka.

Manajemen mikro

Kata "mikro" berasal dari kata Yunani yang berarti kecil. Dalam hal manajemen, di sinilah manajer mengambil peran yang dekat dan aktif dalam mengelola urusan bisnis. Bawahan atau karyawan diamati dengan cermat dan manajer menentukan langkah dan mengendalikan semua aspek penugasan.

Macromanaging

"Makro" berasal dari kata Yunani untuk sebagian besar. Frederick Keller mendefinisikan manajemen makro sebagai menetapkan kebijakan bisnis, menentukan strategi, dan mengelola manajemen. Seorang macromanager mendelegasikan tanggung jawab kepada bawahan.

Pro dan Kontra Pengelolaan Mikro

"Micromanager" sering digunakan sebagai istilah yang merendahkan. Dalam dunia bisnis, micromanager dapat dilihat sebagai menghakimi, mengendalikan, atau bahkan diktator. Dalam kasus-kasus ini, micromanagers baik menurunkan sedikit pekerjaan untuk bawahan atau terlalu kritis terhadap setiap detail proyek. Pekerja dalam situasi ini dapat mulai merasa benci dan bahkan kehilangan motivasi. Namun, pengelolaan mikro juga bisa menjadi alat yang bermanfaat dalam memulai bisnis baru dan melatih karyawan baru. Ketika sebuah bisnis pertama kali dibuka, manajer akan bertanggung jawab untuk menetapkan prosedur dan protokol untuk semuanya, mulai dari lokasi dan persediaan kantor hingga proses perekrutan dan beban proyek. Dalam kasus seperti itu, micromanager cenderung menjadi pemilik bisnis.

Pro dan Kontra Macromanaging

Macromanagement hanyalah “mengelola manajer.” Seorang macromanager memutuskan proyek apa yang perlu dilakukan, menetapkan hasil yang diinginkan dan mendelegasikan tanggung jawab kepada bawahan. Macromanagers bertindak sebagai pengawas umum. Mereka sangat bergantung pada mereka yang ditugaskan untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan standar dan protokol, tetapi mereka berkontribusi sangat sedikit. Manajemen makro dianggap lebih efektif untuk karyawan yang lebih tinggi di perusahaan. Lebih sedikit waktu yang dihabiskan untuk menangani operasi sehari-hari dan lebih banyak waktu dihabiskan untuk mengembangkan strategi baru.Salah satu perangkap besar pengelolaan makro adalah kurangnya keterlibatan nyata dalam proyek tertentu. Seringkali, jika masalah muncul, macromanager tidak akan mengetahuinya sampai menjadi serius. Ini dapat mengakibatkan tenggat waktu yang terlewat, menambah anggaran, dan bahkan dapat menciptakan masalah hukum bagi perusahaan.

Direkomendasikan