Dampak Siklus Bisnis terhadap Ekonomi

Daftar Isi:

Anonim

Siklus bisnis adalah naik turunnya aktivitas bisnis dalam suatu industri yang mencakup periode profitabilitas dan periode kerugian. Siklus bisnis tidak terjadi secara berkala. Siklus ini terjadi secara tidak teratur tetapi berulang-ulang. Siklus bisnis yang khas meliputi ekspansi, puncak, kontraksi, dan pemulihan. Ketika siklus bisnis yang dramatis terjadi di industri yang berbeda, sering mempengaruhi perekonomian nasional secara keseluruhan dan bukan hanya industri yang mengalami fluktuasi.

Ekspansi

Selama fase ekspansi, bisnis tumbuh dan menciptakan lebih banyak pekerjaan. Ini menyebabkan peningkatan lapangan kerja dan penurunan tingkat pengangguran. Jika ekonomi tumbuh pada kecepatan yang relatif cepat, ia memberikan tekanan ke atas pada harga umum barang dan jasa, yang mengakibatkan inflasi. Inflasi juga merupakan indikator mata uang yang terlalu banyak beredar dalam perekonomian, yang menurunkan nilai dolar. Untuk membantu memperlambat laju inflasi dan menstabilkan nilai mata uang, Dewan Federal Reserve dapat meningkatkan suku bunga untuk mencegah pinjaman. Ini membantu mengurangi pasokan uang ekonomi dan mencegah depresiasi dolar lebih lanjut

Puncak

Puncak terjadi ketika fase ekspansi siklus bisnis akan segera berakhir. Indikator ekonomi tertentu seperti penurunan jumlah pekerjaan baru yang ditambahkan ke ekonomi dan kenaikan tingkat pengangguran dapat menandakan puncak dari siklus ekspansi. Selama puncak ekonomi, ekonomi tidak lagi tumbuh, penjualan ritel menurun dan output ekonomi menurun. Output ekonomi adalah nilai total semua barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu ekonomi. Semua faktor ini dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan lebih lanjut dan sering menandakan kontraksi ekonomi yang akan datang.

Kontraksi

Fase kontraksi dari siklus bisnis adalah ketika ekonomi mulai menyusut. Ekonom juga menyebut periode ini sebagai resesi atau palung dalam siklus bisnis. Selama periode ini, output ekonomi menurun. Hal ini menyebabkan hilangnya pekerjaan dan peningkatan tingkat pengangguran. Selama periode kontraksi ekonomi, tidak ada cukup mata uang yang beredar dalam perekonomian karena belanja konsumen turun. Untuk mendorong pinjaman dan meningkatkan pengeluaran konsumen, Federal Reserve Board mungkin menurunkan suku bunga.

Pemulihan

Ketika output ekonomi meningkat dan bisnis mulai berkembang, ini menunjukkan bahwa siklus bisnis sedang dalam fase pemulihan. Selama fase ini, tingkat pekerjaan meningkat sementara tingkat pengangguran turun. Periode pemulihan ekonomi dari siklus bisnis mungkin sulit diprediksi karena faktor-faktor lain mungkin menyebabkan stimulasi jangka pendek dalam perekonomian tetapi tidak selalu mengindikasikan pemulihan permanen. Contoh stimulasi jangka pendek adalah musim belanja liburan. Selama periode ini, penjualan ritel dan pekerjaan mungkin meningkat tetapi hanya sementara.