Pengaruh Asumsi Tingkat Reinvestasi pada Perhitungan NPV & IRR

Daftar Isi:

Anonim

Perusahaan biasanya menggunakan net present value dan teknik internal rate of return untuk lebih memahami kelayakan proyek. Setiap teknik memiliki asumsi yang berbeda, termasuk asumsi mengenai tingkat investasi kembali. NPV tidak memiliki asumsi tingkat investasi ulang, sedangkan IRR. Untuk IRR, asumsi tingkat reinvestasi dapat mengubah hasil IRR.

Nilai Sekarang Bersih

NPV adalah salah satu alat yang digunakan perusahaan untuk keperluan penganggaran modal. Perusahaan menghitung NPV dengan menentukan arus kas masuk dan keluar yang diharapkan untuk suatu proyek dan kemudian mendiskontokan semua arus kas tersebut dengan tingkat diskonto. Keuntungan NPV dibandingkan IRR adalah memiliki input dan fleksibilitas yang lebih banyak; namun, hal ini membutuhkan lebih banyak pekerjaan dan perkiraan untuk melakukan analisis. Tingkat diskonto memiliki sejumlah input termasuk biaya modal dan risiko proyek. Tingkat diskonto secara langsung berkorelasi dengan risiko proyek. Jika NPV suatu proyek negatif, itu berarti bahwa proyek tersebut akan menurunkan nilainya. Jika positif, itu berarti proyek akan membantu perusahaan menciptakan nilai.

Tingkat Pengembalian Internal

Perusahaan menggunakan IRR untuk menghitung kelayakan suatu proyek dengan mencari tingkat pengembalian yang harus diperoleh proyek untuk mencapai titik impas. Jika IRR lebih tinggi dari tingkat pengembalian yang disyaratkan, maka itu berarti bahwa proyek akan menciptakan nilai. IRR yang lebih rendah dari tingkat pengembalian yang diminta menurunkan nilai. IRR tidak memiliki tingkat diskonto atau asumsi risiko.

Asumsi Tingkat Investasi Kembali

Kedua alat ini memiliki asumsi tingkat investasi ulang yang berbeda. NPV tidak memiliki asumsi tingkat reinvestasi; oleh karena itu, tingkat investasi kembali tidak akan mengubah hasil proyek. IRR memiliki asumsi tingkat investasi ulang yang mengasumsikan bahwa perusahaan akan menginvestasikan kembali arus kas masuk pada tingkat pengembalian IRR selama masa proyek. Jika tingkat investasi ulang ini terlalu tinggi untuk dapat dilaksanakan, maka IRR proyek akan turun. Jika tingkat investasi kembali lebih tinggi dari tingkat pengembalian IRR, maka IRR proyek layak.

Pertimbangan

NPV adalah teknik yang lebih berguna, tetapi juga lebih rumit dengan lebih banyak input dan asumsi. Ini juga merupakan alat yang lebih baik untuk membandingkan proyek yang berbeda pada rentang waktu yang berbeda. Teknik IRR lebih cepat bagi perusahaan untuk menghitung. Perusahaan juga dapat menyesuaikan IRR untuk risiko dengan dua cara berbeda: perusahaan dapat mengambil risiko menyesuaikan arus kas dan dapat menyesuaikan IRR setelah perhitungan untuk premi risiko.

Direkomendasikan