Pemimpin memiliki banyak peran dan tanggung jawab. Mereka harus visioner, manajer, dan pemecah masalah. Apakah mereka memimpin perusahaan atau memimpin sekolah, para pemimpin yang efektif memiliki keterampilan yang sama. Beberapa keterampilan ini datang secara alami, sedangkan yang lain dikembangkan dari waktu ke waktu. Ketika keterampilan ini dikembangkan, para pemimpin menjadi lebih efektif dalam melayani dan membimbing orang lain.
Melimpahkan
Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien, seringkali pemimpin harus mendelegasikan wewenang untuk memenuhi tujuan. Untuk memilih orang yang cakap, pemimpin harus mengetahui kekuatan dan kelemahan karyawan mereka dan menyadari bahwa tidak semua tugas yang didelegasikan akan memerlukan keterampilan atau bakat yang sama. Pemimpin harus mengomunikasikan perincian penugasan yang didelegasikan dengan jelas kepada pihak yang bertanggung jawab. Setelah pemimpin mengeluarkan penugasan, mereka harus memercayai orang yang dipilih untuk menyelesaikan tugas. Jika para pemimpin berusaha memberi banyak pengawasan, mereka mengalahkan titik pendelegasian tugas atau wewenang.
Berikan Pujian
Para pemimpin menyadari bahwa mengenali pekerjaan dan ide-ide tim atau karyawan mereka membuat perbedaan dalam efektivitas kepemimpinan mereka. Meluangkan waktu untuk memberi tahu seorang karyawan secara pribadi bahwa komentarnya dalam rapat pagi itu sangat baik bisa sama pentingnya dengan menekankan catatan penjualannya selama rapat. Dalam otobiografinya, "Sam Walton: Made in America," Walton, pendiri Wal-Mart, menulis tentang pengakuan publik atas kontribusi manajer toko dan anggota tim terhadap kesuksesan toko. Dia bahkan membahas keputusannya untuk menawarkan saham Wal-Mart kepada karyawannya. Dalam "Strategi untuk Mempertahankan Karyawan dan Meminimalkan Perputaran," penulis mencatat bahwa salah satu alasan utama karyawan meninggalkan perusahaan adalah karena kurangnya pengakuan dan perasaan diremehkan. Ketika orang merasa dihargai oleh kepemimpinan, loyalitas kepada perusahaan atau organisasi dipupuk.
Pengaruh dan Motivasi
Mantan Presiden A.S. John Quincy Adams berkata, "Jika tindakan Anda menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih banyak, belajar lebih banyak, berbuat lebih banyak, dan menjadi lebih banyak, Anda adalah seorang pemimpin." Melalui kata-kata dan dengan contoh, para pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memotivasi orang untuk bertindak atau berpikir. Seringkali kemampuan ini dimulai dengan pemimpin yang memiliki visi atau tujuan yang jelas. Begitu mereka mengartikulasikan visi ini dan menjadi bersemangat tentang hal itu, orang lain menjadi bersemangat atau bekerja untuk membuat visi menjadi kenyataan. Martin Luther King Jr. menginspirasi banyak orang dengan visinya tentang kesetaraan, yang ia ungkapkan dalam pidatonya "I Have a Dream".