Apa Tujuan Audit Tertentu?

Daftar Isi:

Anonim

Secara umum, tujuan audit adalah untuk menilai risiko salah saji material dalam laporan keuangan. Salah saji material dapat muncul dari ketidakmampuan dalam kontrol internal dan dari pernyataan manajemen yang tidak akurat. Dengan demikian, menguji validitas berbagai pernyataan manajerial implisit adalah tujuan utama seorang auditor.

Keberadaan dan Kelengkapan

Standar audit mensyaratkan auditor untuk menguji asersi dasar manajemen yang mendasar yang tersirat dalam laporan keuangan. Kunci di antara berbagai pernyataan ini adalah keberadaan atau kejadian, yang menggambarkan konsep tunggal: Entri jurnal bukan fiksi. Sesuai dengan namanya, auditor akan melakukan berbagai prosedur untuk memverifikasi bahwa aset memang ada dan bahwa transaksi yang dicatat memang terjadi. Selain itu, auditor akan mencari bukti kelengkapan, sehingga laporan keuangan mencakup semua transaksi material yang terjadi, sehingga catatan tidak menghilangkan transaksi material dengan alasan apa pun.

Hak dan kewajiban

Berbagai hak dan kewajiban perusahaan adalah pernyataan manajemen penting yang melekat dalam laporan keuangan. Dengan demikian, seorang auditor akan memperoleh bukti mengenai hak-hak perusahaan, seperti hak atas aset dan status kekayaan intelektual. Auditor akan memperhatikan asersi yang berkaitan dengan kewajiban perusahaan, seperti saldo hutang, hutang jangka panjang dan kewajiban pajak. Dengan demikian, tujuan audit akan terpenuhi setelah memvalidasi pernyataan spesifik ini.

Penilaian atau Alokasi

Penilaian atau alokasi adalah pernyataan manajerial yang sering material terhadap laporan keuangan; dengan demikian, seorang auditor akan dengan rajin melakukan prosedur audit yang berkaitan dengan tujuan-tujuan ini. Prinsip akuntansi yang diterima secara umum, atau GAAP, mensyaratkan bahwa item neraca tertentu disajikan dengan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Memenuhi standar-standar ini adalah tujuan audit utama, karena risiko salah saji material memiliki probabilitas yang rendah, tetapi besarnya besar. Dengan demikian, antara lain, biaya historis aset diverifikasi, metode penyusutan diteliti dengan cermat dan nilai wajar investasi dihitung untuk memenuhi tujuan ini.

Presentasi dan Pengungkapan

Tujuan audit spesifik lainnya adalah memvalidasi penyajian laporan keuangan dan kecukupan pengungkapan di dalamnya. Laporan keuangan harus sesuai dengan persyaratan dan harapan tertentu, dan harus mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan ekuitas pemilik. Berkaitan dengan pengungkapan, auditor akan mempertimbangkan kecukupan dan kejelasan catatan kaki dan transparansi dalam diskusi dan analisis manajemen, sehingga ia dapat menilai risiko salah saji material dan memenuhi tujuan audit.