Jenis Intervensi Pembangunan Tim

Daftar Isi:

Anonim

Tidak ada tim yang "dilahirkan" sepenuhnya efektif; berkembang seiring waktu dengan naik turunnya, keberhasilan dan kegagalan. Kerja tim yang efektif sangat penting untuk keberhasilan proyek, departemen dan organisasi. Itu membutuhkan kerja keras, ketekunan, dan pemimpin tim yang berkomitmen. Pelempar Hall of Fame Baseball Nolan Ryan berkata, "Pekerjaan saya adalah memberi tim saya peluang untuk menang." Ini juga pekerjaan seorang pemimpin tim yang berkomitmen. Tetapi kadang-kadang, pemimpin yang berkomitmen membutuhkan bantuan dalam mengatasi dinamika tim.

Masalah Kerja Sama Tim

Dalam bukunya "The Five Dysfunctions of a Team," konsultan manajemen Patrick Lencioni mengidentifikasi beberapa "perangkap alami" yang dapat mencegah tim menjadi efektif. Perangkap ini termasuk kurangnya kepercayaan di antara anggota tim; konflik destruktif daripada konstruktif; kurangnya komitmen terhadap tim; kurangnya akuntabilitas – kemauan anggota tim untuk menerima tanggung jawab atas perilaku mereka; dan kegagalan tim untuk menghasilkan hasil. Intervensi pembangunan tim dapat membantu tim menghindari atau pulih dari perangkap ini. Jenis intervensi yang digunakan tergantung pada komposisi dan sejarah tim, bersama dengan sifat dan tingkat keparahan masalah. Agar intervensi efektif, harus ada tindak lanjut yang berkelanjutan untuk memasukkan pelajaran yang dipetik ke dalam pekerjaan sehari-hari tim.

Intervensi Berbasis Keterampilan

Terkadang tim memiliki masalah karena anggotanya tidak memiliki pengetahuan dasar atau keterampilan yang mereka butuhkan untuk bekerja bersama. Intervensi pengembangan keterampilan memberi anggota kesempatan untuk belajar dan melatih keterampilan tim, seperti memimpin rapat tim, mencapai konsensus kelompok, meningkatkan komunikasi tim, secara konstruktif memberi dan menerima umpan balik, menyelesaikan konflik, mendengarkan secara efektif dan berbagi informasi. Intervensi ini disajikan sebagai kursus di mana semua anggota berpartisipasi dan selama itu mereka mengembangkan rencana aksi untuk mempraktikkan keterampilan yang dibutuhkan.

Intervensi Pemecahan Masalah

Intervensi penyelesaian masalah paling efektif dengan tim yang memiliki masalah proyek tertentu atau penghalang untuk kerja tim yang menghambat kemajuan. Dalam intervensi ini, semua anggota tim bertemu di lokasi di luar lokasi dengan fasilitator luar dan tanpa gangguan pekerjaan sehari-hari. Tugas fasilitator adalah membantu tim mengeksplorasi dan memahami masalah untuk menemukan solusi. Retret pemecahan masalah adalah bentuk paling umum dari intervensi pembangunan tim karena kegiatan tersebut segera diterapkan pada pekerjaan sehari-hari tim.

Intervensi Berbasis Kepribadian

Intervensi berbasis kepribadian fokus dalam meningkatkan keterampilan interpersonal di antara anggota tim. Anggota mengambil tes kepribadian atau psikometrik seperti Jenis Kepribadian Myers-Briggs, Wawasan Tim Wawasan, Enneagram, atau penilaian DISC. Hasilnya dikomunikasikan kepada masing-masing anggota tim dan, dalam beberapa kasus, seluruh tim untuk membantu anggota memahami dan menghargai kepribadian mereka sendiri dan kepribadian serta gaya interpersonal rekan satu tim mereka. Idealnya, pemahaman ini mengarah pada komunikasi yang lebih baik dan peningkatan efektivitas tim.

Intervensi Berbasis Aktivitas

Dalam intervensi berbasis aktivitas, anggota tim berpartisipasi dalam tantangan fisik, seperti bermain game, bermain kano atau hiking. Intervensi berfokus pada kerja tim, pemecahan masalah, kepercayaan dan pengambilan risiko. Kegiatan ini membahas masalah-masalah spesifik yang dihadapi tim dengan tujuan bahwa keberhasilan yang dicapai dengan bekerja bersama dalam kegiatan tersebut akan terbawa ke dalam pekerjaan tim.

Direkomendasikan