Budaya seseorang saat lahir berjalan jauh menuju penentuan pola perilaku, kepercayaan dan nilai-nilai individu tersebut. Budaya didefinisikan sebagai seperangkat praktik atau kepercayaan bersama di antara sekelompok orang di tempat dan waktu tertentu. Pemasar, analis, dan konsumen sendiri menggunakan kesadaran budaya untuk mempelajari bagaimana dan mengapa konsumen dalam budaya tertentu berperilaku seperti itu.
Makna
Budaya adalah faktor penting dalam menentukan perilaku konsumen. Ini menjelaskan mengapa beberapa produk laku di wilayah tertentu atau di antara kelompok tertentu, tetapi tidak juga di tempat lain. Selain keputusan pembelian, budaya juga mempengaruhi cara konsumen menggunakan produk yang mereka beli dan bagaimana mereka membuangnya. Penggunaan produk membantu pemasar memposisikan produk mereka secara berbeda di setiap pasar, sementara efek budaya pada pembuangan produk dapat membuat pemerintah mengadopsi strategi daur ulang dan pengurangan limbah yang lebih efektif. Konsumen dapat memeriksa bagaimana anggota budaya lain menggunakan produk yang sama, atau memenuhi kebutuhan yang sama dengan produk yang berbeda, sebagai cara untuk menemukan opsi yang lebih efisien dan hemat biaya di pasar.
Tradisi
Tradisi adalah pusat cara budaya mempengaruhi perilaku konsumen. Misalnya, dalam budaya Amerika arus utama, kalkun adalah makanan tradisional untuk Thanksgiving. Perilaku spesifik budaya ini memungkinkan perusahaan yang memproduksi unggas, bersama dengan pengecer yang menjualnya, untuk mempersiapkan peningkatan permintaan di dekat hari libur Thanksgiving, tetapi hanya di Amerika Serikat. Negara-negara lain memiliki tradisi yang memberikan tuntutan khusus pada pemasok dan pengecer yang melayani pasar tersebut. Pola tradisional berubah seiring waktu seiring berkembangnya budaya, tetapi pemasar yang mempelajari dan memahami pola semacam itu memiliki keuntungan.
Intensitas
Budaya memberikan berbagai tingkat pengaruh pada anggota. Usia, bahasa, etnis, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan semuanya memengaruhi perilaku konsumen yang ditunjukkan oleh budaya tertentu. Kaum muda mungkin tidak mengadopsi praktik budaya yang umum untuk orang dewasa, dan dapat mengembangkan praktik yang unik untuk subkultur mereka sendiri. Ini dapat melibatkan segalanya mulai dari tren pembelian baru hingga tren penggunaan produk baru. Ketika orang pindah dan budaya berkumpul bersama dengan cara-cara baru, intensitas perilaku konsumen yang ditentukan secara budaya berubah bahkan lebih.
Respon Pemasaran
Pemasar menghabiskan banyak waktu dan uang mempelajari efek budaya pada perilaku konsumen. Ini terutama berlaku untuk perusahaan multinasional yang memiliki pelanggan dari beragam latar belakang budaya. Strategi pemasaran yang kuat dalam satu budaya mungkin tidak menarik, atau bahkan menyinggung, bagi anggota budaya lain. Pemasar melayani perilaku budaya tertentu dengan menawarkan versi berbeda dari produk yang sama yang dirancang untuk menarik audiens target.