Sejarah Deforestasi

Daftar Isi:

Anonim

"Deforestasi" adalah proses apa pun yang mengubah tutupan pohon asli, termasuk menebang semua pohon di suatu lokasi, menipiskan hutan dan kebakaran yang jarang terjadi. Ribuan tahun yang lalu, hutan dan padang rumput menutupi sebagian besar bumi. Meskipun deforestasi pertama kali menjadi perhatian serius pada 1950-an, ini telah menjadi masalah sejak manusia mulai membuat api ratusan ribu tahun yang lalu. Kepunahan tanaman dan hewan karena penggundulan hutan telah terjadi selama ribuan tahun. Deforestasi terus menjadi masalah yang semakin serius, karena populasi dunia yang berkembang pesat dan permintaan akan sumber daya yang berharga. Masalah ini juga semakin cepat. Lingkungan semakin peka terhadap perubahan, dan beberapa wilayah di bumi sudah menderita kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

Deforestasi dan Pembangunan Manusia

Pembabatan hutan berjalan seiring dengan perkembangan manusia. Pohon menawarkan perlindungan dan bahan bakar untuk kehangatan dan memasak. Buah dan kacang-kacangan menyediakan makanan, juga obat-obatan dan pewarna. Menebang pohon tidak membutuhkan teknologi canggih. Orang-orang yang paling awal dapat menggunakan batu atau kapak batu untuk menebang pohon atau api untuk membersihkan hamparan besar. Sebagai peradaban maju, pohon-pohon ditebang pertama kali untuk penggunaan pertanian dan kemudian untuk peningkatan urbanisasi. Pertumbuhan populasi yang stabil di hutan Eropa dari 9000 menjadi 5000 SM. menyebabkan pembukaan lahan yang luas untuk pertanian, domestikasi hewan dan menggunakan api untuk berburu. Situasinya serupa untuk semua benua, Cina, Afrika dan Amerika, dengan peningkatan populasi selama beberapa milenium berikutnya.

Deforestasi dan Industrialisasi

Penemuan logam, gergaji dan gergaji listrik sangat mempercepat kemampuan untuk membersihkan lahan. Sejak Revolusi Industri pada 1800-an, hutan telah dieksploitasi di seluruh dunia. Menurut Michael Williams dalam artikelnya tahun 2001 di "History Today," di Rusia Eropa tengah, misalnya, 67.000 kilometer persegi (16.556.060 hektar) hutan ditebangi antara akhir abad ke-17 hingga awal abad ke-20. Para perintis Amerika mendorong maju ke Barat, dan menebang pohon adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Sekitar 460.000 kilometer persegi - 177 juta mil persegi hutan yang menakjubkan ditebang hanya pada tahun 1850, dan hampir 300 juta mil persegi pada tahun 1910.

Deforestasi Hutan Hujan

Deforestasi yang paling terkenal telah terjadi sejak 1950. Hutan kayu lunak sekarang memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini. Namun, masalah yang parah adalah ledakan populasi utama di daerah tropis. Hutan hujan terbesar di dunia terletak di Cekungan Amazon seluas 1,2 miliar hektar yang membentang di sembilan negara Amerika Selatan. Cekungan ini mencakup berbagai macam tanaman dan hewan serta ribuan jenis pohon. Lembaga Pelestarian Hutan Hujan melaporkan bahwa hanya 2,7 miliar hektar dari 4 miliar hektar asli hutan hujan yang tersisa, dan ratusan ribu mil persegi hilang setiap tahun.

Teknik Slash-and-Burn

Sebelum tahun 1960-an, pembatasan membuat orang keluar dari hutan hujan Amazon selain dari pembukaan di sepanjang sungai. Kemudian petani mulai menjajah daerah tropis ini dengan teknik tebang-dan-bakar, yang menghancurkan pohon tanpa menggunakannya untuk kebutuhan lain. Ini juga sangat mengurangi nutrisi tanah dan mengurangi kemungkinan pertumbuhan tanaman yang berkelanjutan. Para petani hanya bisa mendapatkan beberapa musim panen, dan kemudian mereka harus menebang lebih banyak pohon untuk tanah. Jika penggundulan hutan dilakukan dengan cara yang benar dan lahannya berotasi, para petani dapat menanam tanaman unggul selama bertahun-tahun.

Hasil Deforestasi

Deforestasi memiliki banyak efek negatif di bumi. Pohon dan tanaman menghilangkan dan menyimpan gas rumah kaca dari udara, seperti karbon dioksida, ozon, dan metana. Ketika pohon dihancurkan, gas rumah kaca sangat meningkatkan pemanasan global.

Menebang pohon juga merusak bentuk kehidupan. Situs web The Rain Forest Preservation Society melaporkan bahwa hutan hujan tropis mengandung lebih dari setengah spesies hewan dan tanaman yang dikenal di dunia. Kawasan berhutan juga membantu melindungi daerah aliran sungai dan mencegah erosi tanah, banjir, dan tanah longsor. Hutan juga memberi makan orang miskin. Mayoritas dari 1,2 miliar orang yang hidup dalam kemiskinan yang parah bergantung pada pohon untuk kebutuhan dan mata pencaharian mendasar mereka.

Menyelamatkan Hutan Hujan

Para pemerhati lingkungan telah lama menyuarakan keprihatinan atas hilangnya hutan hujan Amazon, tetapi mereka tidak terlalu efektif dalam memperlambat hilangnya hutan. Banyak langkah harus diambil untuk memperbaiki situasi hari ini. Ini termasuk mengurangi teknik tebang-dan-bakar, meningkatkan jumlah lahan yang dilindungi, mempromosikan dan / atau mengatur penggunaan produk hutan secara berkelanjutan, dan menggunakan cara-cara pembalakan yang mengurangi masalah deforestasi. Alternatifnya adalah kepunahan besar, bukan dengan cara alami seperti pendaratan meteor atau letusan gunung berapi seperti di masa lalu bumi, tetapi dengan pengembangan manusia dan tidak mengambil tindakan yang diperlukan.