Apa Manajemen Risiko & Pengendalian Risiko?

Daftar Isi:

Anonim

Risiko adalah salah satu faktor utama dalam keberhasilan atau kegagalan bisnis di pasar bebas. Risiko dari satu jenis atau lainnya adalah bagian tak terhindarkan dari setiap usaha bisnis. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, suatu bisnis harus mengambil risiko yang lebih besar. Risiko bukan hanya kategori abstrak tetapi faktor yang sangat nyata yang dapat dihitung dan ditangani dengan cara yang kurang lebih tepat dan ilmiah.

Manajemen risiko

Praktik manajemen risiko kembali ke akar kapitalisme modern ketika ilmu matematika dan statistik maju bersama dengan sistem ekonomi yang baru muncul. Analis risiko dapat memasukkan faktor risiko ke dalam bilangan real yang kemudian dapat dievaluasi terhadap kemungkinan keuntungan dari setiap usaha. Bisnis yang berbeda akan memilih rasio keuntungan dan risiko yang berbeda, tetapi memiliki pilihan yang jelas sangat berharga bagi para pembuat keputusan.

Pengendalian Risiko

Pengendalian risiko adalah hasil dari keseluruhan proyek manajemen risiko dalam bisnis. Pengendalian risiko melibatkan mekanisme aktual yang dibuat organisasi bisnis untuk mengelola risiko yang diambilnya. Berbagai bisnis akan ingin mendorong karyawan mereka untuk mengambil berbagai tingkat risiko. Perusahaan saham, misalnya, dapat mendorong dan menghargai keputusan berisiko yang lebih besar daripada yang ada di industri yang lebih konservatif seperti asuransi jiwa.

Konflik kepentingan

Masalah utama manajemen risiko yang sering kali berupaya ditangani oleh pengendalian risiko adalah terjadinya konflik kepentingan. Jika seseorang secara khusus ingin mengambil tindakan tertentu, mereka lebih cenderung mengabaikan risiko yang terlibat dan cenderung kehilangan gambaran yang jelas. Untuk alasan ini, para ahli dalam pengendalian risiko sering menekankan pentingnya membangun evaluator independen risiko yang tidak mungkin begitu bias.

Kontroversi

Ada banyak kontroversi mengenai seberapa objektif pekerjaan manajemen risiko dapat benar-benar. Terutama setelah terjadinya banyak krisis keuangan, kritikus menuduh analis risiko sering membodohi diri sendiri dan bisnis mereka atas risiko aktual yang terlibat dalam usaha apa pun. Beberapa berpendapat bahwa analis menggunakan model matematika yang salah. Yang lain melangkah lebih jauh untuk menyarankan bahwa evaluasi risiko bisnis yang tidak menarik tidak mungkin karena banyak tekanan dari motif laba.