Tujuan Komunikasi Bisnis

Daftar Isi:

Anonim

Tujuan komunikasi bisnis adalah untuk menginformasikan karyawan, pemegang saham, departemen, dan pelanggan masing-masing tentang tujuan, status keuangan, dan produk perusahaan. Dengan demikian, tujuan komunikasi bisnis bervariasi tergantung pada apakah itu ditransfer di dalam atau di luar perusahaan. Selain itu, tujuan komunikasi dapat ditransfer melalui email, laporan, komunikasi lisan, atau iklan. Saluran komunikasi yang tepat penting untuk memastikan efektivitas komunikasi.

Latihan

Salah satu tujuan komunikasi internal adalah untuk melatih karyawan. Sebagian besar perusahaan memiliki manual pelatihan atau panduan kebijakan yang mengajarkan karyawan apa yang diharapkan dari mereka dalam pekerjaan mereka. Selain itu, beberapa program pelatihan termasuk instruksi kelas dari pelatih profesional. Manajer restoran, misalnya, dapat bertemu selama seminggu untuk belajar tentang strategi manajemen perusahaan. Karyawan yang berpengalaman dapat berkomunikasi dengan karyawan baru tentang cara mengerjakan berbagai peralatan. Sebagai contoh, seorang manajer shift dapat mengajari kasir toko ritel baru cara mengoperasikan mesin kasir toko.

Komunikasi Supervisor-Karyawan

Pengawas menggunakan komunikasi tertulis dan lisan untuk mengelola, menginstruksikan, dan menetapkan tugas dan proyek kepada karyawan. Misalnya, eksekutif mendikte surat kepada sekretaris atau meminta mereka untuk mengatur pertemuan. Komunikasi antara penyelia dan karyawan sering terjadi. Pengawas harus menjaga karyawan mereka sesuai jadwal dengan berbagai tugas sehingga mereka dapat memenuhi tenggat waktu proyek. Banyak penyelia menggunakan log proyek, atau daftar proyek dan tanggal jatuh tempo, untuk membuat karyawan mengetahui status proyek. Pengawas juga menggunakan komunikasi untuk menegur karyawan atas aktivitas atau perilaku yang tidak pantas.

Komunikasi Antar Departemen

Berbagai departemen berkomunikasi satu sama lain untuk menjaga perusahaan mereka beroperasi sebagai satu kesatuan. Misalnya, departemen pemasaran membuat departemen keuangan tetap mengetahui proyek untuk keperluan anggaran. Demikian pula, departemen pengembangan bisnis atau teknik mencari masukan dari departemen pemasaran pada fitur produk yang diinginkan pelanggan. Perusahaan yang memperkenalkan produk baru seringkali bekerja dalam tim. Misalnya, perusahaan produk konsumen mungkin memiliki manajer merek, keuangan, iklan, dan produksi yang bekerja sama untuk memperkenalkan produk sabun baru ke pasar. Komunikasi antar-departemen membuat semua manajer dan karyawan bekerja menuju tujuan yang sama. Kalau tidak, departemen dapat mengejar tujuan yang berbeda, yang bisa mahal bagi perusahaan mereka. Misalnya, departemen riset periklanan dan pemasaran perusahaan restoran kecil dapat melacak iklan perusahaan, yang membuang-buang sumber daya.

Komunikasi eksternal

Perusahaan harus mengiklankan produk dan layanan mereka untuk menarik minat pelanggan. Komunikasi eksternal dapat mencakup iklan surat kabar dan majalah, surat langsung, radio dan iklan televisi atau pemasaran email. Perusahaan sering menggunakan formula AIDA (perhatian, minat, keinginan, tindakan) ketika mengiklankan produk mereka, menurut pakar pemasaran Dave Dolak. Selain menarik perhatian, iklan dirancang untuk membangun minat dan keinginan konsumen sampai mereka terdorong untuk bertindak atau membeli produk. Perusahaan juga harus mengkomunikasikan informasi kepada pemasok dan lembaga pemerintah bila perlu.