Sepuluh Masalah Komunikasi Teratas di Tempat Kerja

Daftar Isi:

Anonim

Komunikasi di tempat kerja sangat penting untuk kerja tim. Tidak hanya membangun dan memelihara hubungan, tetapi komunikasi di tempat kerja juga memfasilitasi inovasi. Karyawan yang merasa nyaman berkomunikasi cenderung menerima gagasan dengan kecepatan luar biasa. Tanpa komunikasi di tempat kerja, akan ada beberapa masalah.

Masalah Satu: Kurangnya Standar

Ketika masalah komunikasi di tempat kerja menurunkan standar, biasanya karena Anda kurang konsisten tentang bagaimana dan kapan karyawan berkomunikasi. Merupakan ide bagus untuk membuat kebijakan komunikasi untuk menstandarkan metode yang digunakan untuk berkomunikasi dengan kolega dan pelanggan. Hindari terlalu mengandalkan satu jenis komunikasi. Misalnya, hanya menggunakan komunikasi verbal membuat pelacakan percakapan dan informasi menjadi sulit.

Masalah Dua: Hambatan Komunikasi

Perbedaan latar belakang atau pengalaman menyebabkan hambatan antara beberapa karyawan. Tanpa landasan bersama, karyawan mungkin merasa kesulitan untuk memahami atau memahami apa yang dibicarakan oleh anggota staf lain. Perbedaan budaya juga dapat menyebabkan kesulitan dalam komunikasi non-verbal, menyebabkan pesan campuran.

Masalah Tiga: Menggabungkan Pekerjaan dan Komunikasi Pribadi

Beberapa karyawan cenderung mencampuradukkan kehidupan pribadi ke dalam komunikasi di tempat kerja. Komunikasi pribadi mengurangi profesionalisme di kantor, yang terkadang mengarah pada gosip di tempat kerja, yang mengarah pada penurunan moral atau bahkan tuduhan pelecehan.

Masalah Empat: Misinterpretasi dan Asumsi

Komunikasi terbuka untuk interpretasi dan kadang-kadang diartikan salah. Orang sering membuat asumsi berdasarkan informasi yang mereka dengar atau baca, apakah mereka mendengar atau membacanya dengan benar. Isyarat nonverbal juga mengarahkan orang untuk membuat asumsi yang dapat menghambat komunikasi. Sebagai contoh, seorang karyawan yang menghindari kontak mata dapat menyebabkan orang lain menganggap dia menyembunyikan sesuatu ketika dia mungkin merasa rendah diri atau malu.

Masalah Lima: Keterampilan Mendengarkan yang Buruk

Berbagi informasi hanyalah bagian dari proses komunikasi. Keterampilan mendengarkan yang kuat sangat penting untuk berkomunikasi secara efektif dan memahami pesan yang dibagikan. Karyawan yang gagal mendengarkan atau yang tidak tahu cara mendengarkan secara aktif rekan-rekan mereka cenderung kehilangan informasi atau tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Masalah Enam: Kurangnya Komunikasi Faktual

Komunikasi berbasis fakta sangat penting untuk komunikasi yang efektif di tempat kerja. Jika karyawan mengomunikasikan informasi palsu atau berbagi informasi yang tidak mereka yakini, mereka cenderung menyebabkan keterlambatan penyelesaian tugas. Manajer yang membagikan informasi palsu atau membagikan informasi tanpa memverifikasi terlebih dahulu kemungkinan akan membuat marah karyawan.

Masalah Tujuh: Kegagalan untuk Membubarkan Komunikasi

Menyebarkan komunikasi di tempat kerja sering bergantung pada rantai karyawan yang berbagi informasi dengan orang lain. Dalam beberapa kasus, penyampaian informasi terganggu, membuat karyawan tertentu keluar dari lingkaran. Kegagalan dalam komunikasi dapat menyebabkan terbuangnya waktu, pertemuan yang terlewat, duplikasi pekerjaan, atau gangguan lain dari alur kerja.

Masalah Delapan: Masalah Privasi

Sangat sedikit komunikasi yang benar-benar pribadi, terutama di lingkungan tempat kerja. Komunikasi verbal mudah didengar orang lain di kantor. Pesan email dan pesan instan di komputer rentan terhadap peretasan. Karyawan lain dapat membaca dari balik bahu Anda dan melihat komunikasi rahasia. Informasi rahasia yang bocor menciptakan masalah pertanggungjawaban dan dapat merugikan bisnis.

Masalah Sembilan: Sikap Negatif

Sikap negatif mengganggu proses komunikasi di tempat kerja. Dalam beberapa kasus, dua karyawan mungkin tidak menyukai satu sama lain atau tidak saling percaya, menciptakan dinding di antara keduanya ketika mereka mencoba berkomunikasi. Karyawan lain hanya mengambil sikap acuh tak acuh terhadap pekerjaan secara umum, menyebabkan mereka tidak peduli dengan apa yang dikatakan selama komunikasi di tempat kerja normal.

Masalah Sepuluh: Kurangnya Follow Through

Setelah informasi tersebar di lingkungan kantor, tindakan spesifik terjadi berdasarkan komunikasi. Misalnya, setelah rapat untuk membahas arah proyek, peserta mungkin perlu menyelesaikan tugas berdasarkan apa yang Anda diskusikan dalam rapat. Jika komunikasi tidak meninggalkan karyawan dengan perasaan yang jelas tentang bagaimana menindaklanjuti dengan tindakan, Anda cenderung melihat gangguan dan pekerjaan yang belum selesai.