Setiap bisnis baru mengambil risiko dalam memulai, tetapi menurut Patricia Schaefer dari situs web Know-How Business, kurangnya perencanaan yang memadai adalah alasan utama mengapa perusahaan baru gagal segera setelah didirikan. Ini karena perencanaan memberi manfaat yang membuat organisasi kompetitif dan efisien. Organisasi yang tidak merencanakan berada pada kerugian besar bila dibandingkan dengan bisnis yang melakukan perencanaan.
Visi dan Tujuan
Ketika sebuah organisasi merencanakan dengan baik, karyawan di semua tingkatan tahu apa visi perusahaan itu. Mereka tahu apa yang seharusnya dicapai oleh pekerjaan mereka dan bagaimana hal itu berkontribusi pada tujuan jangka pendek dan jangka panjang organisasi. Selanjutnya, karyawan memiliki tujuan tertentu ketika mereka bekerja, yang dapat meningkatkan moral karyawan.
Proaktif
Dalam organisasi apa pun, kesulitan pasti akan muncul. Manajemen memiliki dua pilihan mengenai kesulitan-kesulitan itu. Entah itu dapat menghadapi kesulitan saat mereka muncul, atau dapat memprediksi kesulitan mana yang paling mungkin dan mempersiapkannya sebelum mereka terjadi. Opsi pertama tidak diinginkan karena manajemen membutuhkan waktu untuk mengumpulkan sumber daya untuk mengatasi masalah tersebut. Ketika sebuah organisasi mengantisipasi masalah dengan situasi dan tujuannya, ia dapat memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah sudah ada. Ini berarti organisasi dapat menangani masalah lebih cepat dan meminimalkan dampaknya.
Pendanaan dan Dukungan
Ketika sebuah organisasi mencari pendanaan, sukarelawan dan bentuk dukungan lainnya, mereka yang memberikan uang atau sumber daya lain ingin memiliki bukti bahwa mereka akan melihat semacam pengembalian investasi mereka. Perencanaan menunjukkan kepada investor atau donor mengapa organisasi cenderung berhasil dan karena itu dapat meningkatkan kemungkinan bahwa investor atau donor akan berkontribusi sebagai usaha yang aman.
Standar Evaluasi
Ketika sebuah organisasi merencanakan, ia memiliki gagasan tentang tujuan yang harus dipenuhi oleh bisnis dan karyawannya. Tujuan ini memberikan titik awal bagi manajemen untuk mengevaluasi apakah organisasi itu berhasil. Misalnya, jika sebuah organisasi tahu bahwa ia membutuhkan $ 1.000 dan menjual kemeja untuk mengumpulkan dana, ia tahu ia memiliki cukup uang untuk tujuannya jika ia menjual kemeja senilai $ 1.500.
Kejelasan dan Kerjasama
Seringkali konflik dan kurangnya kerja sama muncul dalam suatu organisasi karena mereka yang ada di dalam organisasi tidak jelas tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh anggota organisasi. Perencanaan menghilangkan masalah ini karena menciptakan peran dan harapan kerja yang jelas yang selaras dengan tujuan keseluruhan organisasi.