Balanced Scorecard adalah pendekatan untuk mengukur kesuksesan perusahaan tanpa menggunakan teknik akuntansi atau keuangan tradisional. Sebaliknya, pendekatan ini digunakan untuk memahami produktivitas, efisiensi, dan organisasi perusahaan dengan jenis pengukuran baru. Namun, ada positif dan negatif dari pendekatan ini yang dikembangkan oleh profesor Harvard Business School.
Indikator Kinerja Utama
Balanced Scorecard menggunakan Key Performance Indicators (KPIs) untuk mengukur perusahaan. Keberhasilan atau kegagalan pendekatan hampir sepenuhnya bergantung pada apakah KPI sesuai. Kesesuaian didefinisikan oleh relevansi, ketepatan waktu, kekhususan, dan kemampuan tindakan. Ini memiliki positif dan negatif. KPI yang baik dapat memberikan wawasan yang bagus tentang perusahaan, sementara KPI yang buruk tidak dapat menjelaskan atau memberi kesan yang salah tentang perusahaan.Sebagai contoh, KPI yang baik untuk perusahaan manufaktur adalah tingkat kegagalan produk karena itu terkait dengan kualitas dan pengerjaan produk perusahaan. Tingkat kegagalan produk dari perusahaan jasa dengan hanya sebagian kecil pendapatan dari produk tidak akan sama berharganya.
Desainer Scorecard
Orang yang mendesain kartu skor penting untuk hasil karena alasan yang baik dan yang buruk. Manajer individu mungkin cenderung untuk memasukkan KPI yang menunjukkan divisi mereka sebagai bagian paling penting atau efisien dari perusahaan. Sebagai contoh, seorang manajer teknik dapat fokus pada efisiensi produknya sementara seorang manajer penjualan akan fokus pada metrik penjualan. Oleh karena itu, banyak perusahaan mempekerjakan konsultan luar untuk merancang kartu skor sehingga orang yang objektif dapat mengevaluasi operasi secara keseluruhan.
Fokus Hasil
Balanced scorecard, bila digunakan dengan benar, dapat menjadi indikator utama kesuksesan perusahaan. Sebaliknya, indikator keuangan seperti laba dan pendapatan adalah indikator yang tertinggal karena sudah terjadi. Misalnya, kartu skor yang mengevaluasi departemen penjualan akan menghitung jumlah arahan yang dihasilkan, panggilan tindak lanjut, pertemuan langsung dan dokumen penutup yang ditawarkan. Peningkatan yang ditandai dalam semua angka ini memprediksi pertumbuhan penjualan di masa depan untuk perusahaan. Ini adalah efek positif dari balanced scorecard.
Penambangan Data
Penambangan data adalah aspek negatif dari balanced scorecard karena kebutuhan untuk terus mendapatkan informasi yang relatif tidak jelas dari manajer. Mereka mungkin merasa sibuk dan tidak punya waktu untuk mengisi formulir atau data untuk setiap tindakan yang mereka lakukan. Bahkan, ini dapat membahayakan produktivitas. Sebagai contoh, dalam skenario di atas dari departemen penjualan, menjadi membosankan untuk mencatat setiap tindakan yang diambil dalam proses penjualan.