Cara Memediasi Argumen Karyawan

Daftar Isi:

Anonim

Argumen karyawan yang meningkat di luar perbedaan pendapat biasanya berakhir dengan salah satu dari dua hasil. Ketika ditangani secara tidak efektif, hal itu dapat menyebabkan negativitas, permusuhan, dan tempat kerja yang terpecah. Ketika ditangani secara efektif, seperti melalui mediasi, bahkan argumen yang paling serius dapat menjadi pengalaman belajar yang positif. Selama mediasi, pihak ketiga yang netral memfasilitasi komunikasi antara pihak yang bertengkar untuk menyelesaikan situasi dengan cara yang mempromosikan pertumbuhan pribadi dan profesional.

Pahami Peran Anda

Seorang mediator adalah seorang fasilitator, bukan pembuat keputusan. Seperti yang dicatat oleh Departemen Sumber Daya Manusia Universitas Texas Utara, peran Anda adalah untuk mengajukan pertanyaan menyelidik yang mengungkapkan dan membangun pemahaman bersama tentang masalah yang mendasari argumen dan merundingkan solusi. Kedua belah pihak harus ingin berpartisipasi dan berkomitmen untuk menemukan dan menindaklanjuti solusi yang disepakati bersama. Sikap tenang, obyektivitas dan keterampilan mendengarkan aktif sangat penting. Selain itu, sangat penting untuk menetapkan aturan dasar yang memastikan hanya satu orang yang berbicara pada satu waktu, bahwa kedua belah pihak mematuhi batas waktu dan menahan diri untuk tidak saling mengganggu.

Ajukan Pertanyaan Terbuka

Kumpulkan informasi tentang penyebab argumen dan perspektif masing-masing pihak. American Management Association merekomendasikan bahwa alih-alih mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab oleh peserta dengan ya atau tidak, ajukan pertanyaan yang berfokus pada masalah, bukan orangnya, dan yang mendorong setiap pihak untuk terbuka kepada Anda. Misalnya, ajukan pertanyaan seperti "Menurut Anda apa yang terjadi," "Bagaimana menurut Anda masalah pertama kali muncul" dan "Mengapa Anda merasa kesal?" Gunakan petunjuk mendengarkan aktif seperti "Saya mengerti," "uh huh" dan “Ceritakan lebih banyak” untuk mendorong para peserta untuk melihat lebih jauh dari insiden awal dan mengungkap penyebab mendasar dari argumen tersebut.

Brainstorm untuk Solusi

Tujuannya adalah agar para peserta menemukan solusi mereka sendiri. Setelah mengungkapkan masalah yang mendasarinya dan meminta masing-masing pihak untuk menyetujui masalah tersebut, alihkan pembicaraan ke arah mengidentifikasi bagaimana situasi dapat diubah. Sekali lagi, keterampilan mendengarkan aktif sangat penting. MindTools.com menyarankan Anda melakukan sesi curah pendapat untuk membuat daftar solusi menang-menang atau kompromi. Misalnya, mulailah dengan pertanyaan seperti "Bagaimana Anda dapat membuat hal-hal yang lebih baik di antara Anda," dan kemudian memungkinkan kedua belah pihak untuk bekerja sama untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin.

Putuskan dan Atasi Masa Depan

Diskusikan setiap alternatif, tunjukkan kelebihan dan kekurangan masing-masing dan kemudian biarkan peserta memutuskan tindakan yang terbaik. Tutup rapat dengan jabat tangan atau buat kontrak tertulis resmi yang mengidentifikasi tindakan yang disetujui kedua belah pihak. Menurut American Management Association, apakah resolusi itu lisan atau tertulis, itu harus membahas bagaimana para pihak berniat untuk mencegah perselisihan di masa depan dan mengidentifikasi apa yang akan mereka lakukan jika masalah muncul.