Aturan Kapitalisasi IFRS

Daftar Isi:

Anonim

Pengeluaran bisnis dapat dibagi menjadi pengeluaran pendapatan atau pengeluaran modal. Pengeluaran pendapatan dicatat pada laporan laba rugi sebagai pengeluaran, sedangkan pengeluaran modal dicatat di neraca sebagai aset sehingga nilainya dapat didepresiasi atau diamortisasi tergantung pada sifat dari aset tersebut. Pengeluaran modal dikapitalisasi, artinya dicatat di neraca sebagai aset, karena kemunculannya menghasilkan manfaat bagi bisnis dalam beberapa periode.

Standar Pelaporan Keuangan Internasional

Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) adalah aturan akuntansi, standar, dan pedoman yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB). IFRS didirikan pada tahun 2001 dan memasukkan Standar Akuntansi Internasional (IAS) yang lebih tua. Standar Akuntansi Internasional yang relevan dengan kapitalisasi pengeluaran modal termasuk IAS 18 dan IAS 38, yang berkaitan dengan pengakuan pendapatan dan aset tidak berwujud.

Pengeluaran Modal dan Pendapatan

Pengeluaran pendapatan dicatat pada laporan laba rugi sebagai pengeluaran karena kemunculannya menghasilkan manfaat dalam satu periode tunggal dan karenanya keberadaannya hanya dicatat dalam satu periode tunggal. Sebaliknya, pengeluaran modal menghasilkan manfaat dalam beberapa periode, dan ini harus diwakili di akun. Kapitalisasi pengeluaran modal adalah metode paling sederhana untuk menyelesaikan masalah ini.

Kapitalisasi

Kapitalisasi dilakukan sehingga nilai-nilai pengeluaran modal yang dikapitalisasi dapat disusutkan atau diamortisasi selama beberapa periode di mana manfaatnya digunakan. Depresiasi dan amortisasi adalah prosedur yang hampir sama, kecuali bahwa targetnya berbeda dalam hal berwujud dan tidak berwujud. Dalam kedua kasus, aset yang dikapitalisasi memiliki bagian nilainya yang dikurangi dalam setiap periode kegunaannya yang berkelanjutan sebagai biaya penyusutan untuk menyatakan bahwa nilainya dihabiskan untuk menghasilkan manfaat bagi bisnis.

Aset Dasar dan Tidak berwujud

Kapitalisasi dapat mengambil dua bentuk. Pengeluaran modal memiliki nilai tambah pada aset dasar yang sudah ada sebelumnya karena pengeluaran meningkatkan kegunaan aset dasar; contoh dari ini termasuk peningkatan kendaraan dan perbaikan gedung. Atau belanja modal dicatat sebagai aset tidak berwujud baru karena tidak ada aset yang sudah ada ditambah dengan pengeluaran; contoh dari ini termasuk paten dan biaya penelitian dan pengembangan.