Jenis Pemasaran Non-Tradisional

Daftar Isi:

Anonim

Perusahaan biasanya hanya mengandalkan iklan cetak, televisi dan radio untuk memasarkan produk dan layanan mereka kepada pelanggan. Taktik pemasaran non-tradisional telah membuka pintu ke sejumlah cara lain untuk terhubung dengan pelanggan, seringkali dengan cara yang lebih hemat biaya. Metode-metode ini memungkinkan usaha kecil untuk memiliki jangkauan perusahaan yang lebih besar, karena kesuksesan didasarkan pada kreativitas, bukan ukuran anggaran.

Pemasaran Akar Rumput

Pemasar akar rumput menargetkan kelompok individu, mempromosikan produk dan layanan mereka kepada orang-orang ini dalam upaya untuk membuat mereka berbagi pesan dengan khalayak yang lebih besar. Dorongan di balik metode ini adalah bahwa orang mempercayai rekomendasi pribadi, jadi jika teman anggota keluarga dapat memverifikasi manfaat dari suatu produk atau layanan, mereka akan cenderung mencobanya sendiri. Kampanye relatif sederhana dan didorong oleh loyalitas pelanggan.

Pemasaran gerilya

Pemasaran gerilya berfokus pada berbagi pesan dengan cara yang tidak tradisional. Para pemasar mengejutkan konsumen dengan menggunakan taktik yang dirancang untuk membuat kesan abadi. Perusahaan kecil biasanya menggunakannya sebagai strategi pemasaran tunggal mereka, sementara perusahaan besar cenderung menggunakannya sebagai pelengkap kampanye yang ada. Contohnya adalah kampanye Red Bull Stratos 2012, yang melibatkan pengiriman pemberani Austria Felix Baumgartner ke stratosfer untuk terjun bebas 128.100 kaki.

Buzz Marketing

Taktik pemasaran Buzz dirancang untuk menjadi viral. Pemasar sering fokus pada sekelompok trendsetter, memberikan mereka akses ke suatu produk atau layanan, dengan harapan bahwa orang lain akan melihat mereka menggunakannya dan ingin bergabung. Sebagai contoh, DaimlerChrysler mempromosikan PT Cruiser di Miami Beach dengan mendaftar sekelompok orang-orang yang tampan untuk berkeliling kota dengan mobil. Proctor & Gamble mempromosikan deterjen cuciannya, Cheer, di supermarket Kanada dengan mempekerjakan kelompok pembeli yang menyamar untuk mengadakan peragaan busana secara spontan, menyebutkan bahwa mereka menggunakan Cheer untuk mencuci pakaian mereka.

Pemasaran media sosial

Banyak perusahaan memanfaatkan fakta bahwa jutaan konsumen ada di media sosial dengan menggunakan platform populer seperti Facebook, Twitter, Pinterest, dan YouTube untuk menjangkau mereka. Perusahaan mendistribusikan pesan pemasaran mereka melalui tweet, posting, dan video online. Pelanggan diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan merek, berbagi komentar, kekhawatiran, dan umpan balik lainnya untuk dilihat semua orang di situs. Karena tidak perlu biaya untuk bergabung dengan situs media sosial, perusahaan dapat memasarkan diri mereka secara gratis.