Apakah Etika Bisnis & Hubungan Pelanggan?

Daftar Isi:

Anonim

Bisnis etis dapat membentuk hubungan yang erat dengan pelanggan mereka karena prinsip dan kepercayaan yang kuat pada mitra mereka. Etika bisnis dapat secara langsung terkait ketika nilai-nilai bisnis mewarnai hubungan dengan pelanggan mereka. Perusahaan dengan integritas dan kejujuran yang tinggi akan mempererat ikatan dengan pelanggan.

Konflik kepentingan

Pertanyaan etis kunci ketika berhadapan dengan pelanggan adalah potensi konflik kepentingan. Potensinya sangat kuat sehingga ada banyak undang-undang dan peraturan yang mengatur bidang ini. Sebagai contoh, pialang saham memiliki tanggung jawab fidusia untuk memberi tahu klien mereka tentang apa yang paling masuk akal untuk situasi mereka, bukan pada apa yang menciptakan biaya paling besar untuk diri mereka sendiri. Untuk pialang saham, akun yang paling menguntungkan adalah yang paling sering berdagang. Namun, mungkin dalam kepentingan klien untuk berinvestasi jangka panjang. Berpihak pada pelanggan dan menghindari konflik kepentingan akan memperkuat hubungan dalam jangka panjang.

Peringatan Adil

Peringatan yang adil dalam transaksi bisnis adalah konsep penting lainnya untuk etika dan hubungan pelanggan. Jujurlah dengan pelanggan tentang kebijakan perusahaan Anda dan jumlah kelonggaran yang dapat Anda berikan kepada mereka. Misalnya, beri tahu klien sebelum penjualan dibuat bahwa ada kebijakan tidak ada pengembalian. Anda juga dapat memberi tahu mereka di muka apakah ada biaya untuk keterlambatan pembayaran. Sekali lagi, peringatan yang adil ini akan memberikan hubungan pelanggan yang lebih baik.

Harga

Harga adalah masalah hubungan pelanggan yang sangat sensitif, tetapi juga merupakan masalah etika. Manajer penjualan harus memberikan harga yang wajar. Mereka seharusnya tidak mengambil keuntungan dari pelanggan yang putus asa atau berseragam. Contoh klasik daya penetapan harga adalah ketika pedagang air minum kemasan menjual produk mereka di tengah padang pasir. Mereka memiliki kekuatan untuk membebankan apa pun yang mereka inginkan dan pelanggan yang putus asa akan dipaksa untuk membayar. Namun, pendekatan yang lebih etis adalah menjual air dengan biaya plus premi yang wajar untuk keuntungan pribadi.

Nilai-nilai

Gunakan pendekatan berbasis nilai untuk berinteraksi dengan klien. Misalnya, kepala eksekutif harus memberi tahu karyawan untuk "memperlakukan pelanggan dengan bermartabat dan hormat." Tidak ada aturan khusus yang dapat menjelaskan semua jenis situasi yang berbeda. Para manajer dan CEO harus memimpin dengan memberi contoh, memperlakukan pelanggan dengan adil dan murah hati ketika masalah muncul. Kepemimpinan berbasis nilai dapat membantu terhubung dengan pelanggan dengan lebih baik dan membentuk hubungan yang lebih erat dengan mereka.

Direkomendasikan