Perilaku Etis Karyawan di Tempat Kerja

Daftar Isi:

Anonim

Etika adalah seperangkat prinsip yang membentuk aturan perilaku bagi sekelompok orang, seperti bisnis. Etika fokus pada perilaku sehari-hari dan pengambilan keputusan. Mereka berlaku untuk orang-orang di semua tingkatan organisasi dan membantu menentukan keberhasilan organisasi. Menurut artikel "Ethisphere" 2011, bisnis etis lebih sukses daripada pesaing industri mereka. Selain itu, perusahaan dengan program etika yang kuat, seperti Patagonia, Ford Motor Company dan Microsoft, biasanya memiliki harga saham yang melebihi rata-rata Indeks S&P 500.

Perilaku Tidak Etis

Perilaku karyawan yang tidak etis sering kali termasuk membawa perlengkapan kantor di rumah, jam kerja yang dilaporkan terlalu banyak atau bermil-mil jauhnya untuk bisnis dan mengambil istirahat berlebihan atau hari sakit. Menggunakan teknologi perusahaan untuk alasan pribadi, seperti cyber loafing - berselancar di internet, belanja online, dan jejaring sosial - adalah bentuk lain dari perilaku tidak etis. Mempromosikan dan mendukung perilaku etis karyawan mengurangi perilaku ini.

Kategori Perilaku Etis

Menurut Pusat Pengembangan Organisasi Sedunia, ada empat kategori perilaku etis. Kepemimpinan etis berlaku untuk keputusan yang dibuat setiap orang dalam pekerjaannya sehari-hari. Sebagai contoh, seorang karyawan yang sengaja menyembunyikan informasi penting dari manajemen melakukan tindakan yang tidak etis. Perdagangan etis melibatkan keputusan yang dibuat oleh pekerja sehubungan dengan standar transaksi internal dan eksternal, seperti layanan overpromising untuk memenangkan pelanggan dan berurusan secara adil dengan pemasok. Hubungan etis melibatkan komunikasi yang terbuka, jujur, dan penyelesaian konflik yang saling menghormati. Menahan diri dari gosip dan tidak menghargai pekerjaan orang lain adalah contoh dari hubungan etis. Kontrol etis melibatkan kepatuhan terhadap kebijakan organisasi, prosedur, dan standar keselamatan. Misalnya, memalsukan laporan dan menambah anggaran untuk mengantisipasi pemotongan adalah bentuk kontrol yang tidak etis.

Peran Manajemen

Karyawan mengamati dan menyalin perilaku pemimpin tim, manajer, dan kepemimpinan organisasi mereka. Jika seseorang dalam posisi kepemimpinan menunjukkan perilaku tidak etis, seperti memperlakukan orang lain dengan tidak hormat, karyawan akan mengikuti contoh itu. Mereka yang mengawasi orang lain harus secara konsisten menunjukkan keempat kategori perilaku etis. Selain itu, mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan mereka memahami kode etik dan bahwa standar kinerja mencakup perilaku etis.

Mendukung Perilaku Etis

Organisasi harus mendorong dan mendukung perilaku etis. Mulai proses dengan membuat kode etik dan memberikan pelatihan kepada karyawan, termasuk orientasi karyawan baru dan pelatihan kepatuhan berkala untuk karyawan dan manajer saat ini. Melakukan program kesadaran etis yang berkelanjutan untuk mengingatkan karyawan tentang standar perilaku bersama dengan manfaat dan konsekuensi. Berikan cara bagi karyawan untuk secara pribadi dan aman mengajukan pertanyaan tentang etika dan melaporkan pelanggaran etika. Termasuk evaluasi kepatuhan karyawan dengan kode etik organisasi dalam penilaian kinerja tahunan.

Kode etik

Kode etik formal, sering disebut kode etik, merinci perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima dan berfungsi sebagai landasan untuk kegiatan dukungan etika organisasi. Biasanya, kode etik mensyaratkan perilaku jujur, penuh hormat, menghindari konflik kepentingan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, dan melaporkan pelanggaran etika tanpa takut akan pembalasan.