Etika bisnis mempromosikan nilai-nilai yang diterima masyarakat atau budaya. Banyak perusahaan membuat kode etik untuk diikuti karyawan mereka yang memastikan bahwa pelanggan diperlakukan dengan hormat. Teller Bank diharuskan untuk mengikuti standar etika yang harus memastikan bahwa karyawan tidak mengambil keuntungan dari posisi mereka di perusahaan dan menggunakan pengetahuan mereka untuk keuntungan pribadi.
Contoh
Bank A.S. menetapkan empat prinsip etika utama bagi para karyawannya: integritas tanpa kompromi, rasa hormat, tanggung jawab, dan kewarganegaraan yang baik. Organisasi ini mengharapkan karyawan seperti teller untuk melakukan hal yang benar dan tidak mengkompromikan pemangku kepentingan bisnis, memperlakukan semua orang dengan bermartabat, bertanggung jawab atas tindakan, dan mematuhi hukum industri perbankan.
Tujuan
Kode etik lebih dari sekadar mempromosikan budaya perusahaan yang kuat. Mereka menghadirkan citra yang baik bagi masyarakat umum yang menggunakan layanan perusahaan. Teller bank sering menjadi pekerja garis depan di sebuah bank; memungkinkan mereka untuk menghindari mengikuti kode etik dapat menciptakan persepsi negatif dengan konsumen.
Pertimbangan
Teller bank memiliki akses ke informasi pelindung sensitif seperti alamat, nomor rekening, dan saldo rekening. Teller diharapkan menjaga kerahasiaan informasi. Teller bank juga diharapkan tidak mencuri dari perusahaan atau pelindung saat memegang uang, dan biasanya diharuskan menghitung uang beberapa kali sebelum menyerahkannya kepada pelindung.