Analisis pekerjaan adalah fungsi sumber daya manusia (SDM) yang sangat penting. Ini melibatkan pencocokan kandidat yang tepat dengan posisi yang tepat pada waktu yang tepat. Semua posisi dalam organisasi memiliki persyaratan khusus khusus mereka. Oleh karena itu, departemen SDM harus dengan cermat merancang persyaratan dari setiap posisi. Persyaratan untuk pengalaman, keterampilan, dan pendidikan masa lalu semua harus dinilai dan disepakati. Juga, tugas dan hierarki pekerjaan harus hati-hati diperbaiki. Kecuali jika analisis pekerjaan disiapkan dengan benar, organisasi akan berakhir menempatkan karyawannya pada posisi yang tidak pantas. Ini bisa berakibat pada kerugian bagi organisasi dan karyawan, karena keuntungan akan turun dan karyawan tidak puas dan tidak termotivasi.
Mengevaluasi nilai setiap posisi dalam perusahaan sehubungan dengan keseluruhan visi dan misi organisasi. Ini adalah prosedur yang sangat penting karena membantu dalam penetapan gaji, tanggung jawab dan status untuk posisi tersebut. Kontribusi masing-masing posisi harus sangat jelas dibatasi.
Persiapkan deskripsi untuk setiap posisi dalam organisasi. Ini harus mencakup tugas-tugas khusus yang dilakukan oleh karyawan dan struktur pelaporan. Dengan cara ini, manajemen dapat memperbaiki akuntabilitas untuk setiap pekerjaan, dan struktur pelaporan ditetapkan untuk menjabarkan hubungan atasan-bawahan.
Siapkan spesifikasi pekerjaan untuk setiap posisi. Buat daftar kriteria kelayakan minimum untuk setiap peran, termasuk pengalaman masa lalu, kualifikasi pendidikan, sertifikasi, keterampilan, dan bakat yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Dengan cara ini, ketika organisasi mengiklankan lowongan, hanya kandidat yang memiliki tolok ukur yang diperlukan yang akan dipertimbangkan untuk lowongan tersebut.
Tinjau kondisi kepegawaian saat ini. Mengevaluasi apakah setiap karyawan telah ditempatkan pada posisi yang paling sesuai dengan keterampilan dan bakatnya. Jika organisasi menemukan kesalahan penempatan, harus mengambil tindakan untuk memperbaiki ketidakseimbangan. Karyawan harus dipindahkan ke pekerjaan dan posisi yang lebih bersamaan dengan bakat dan keahlian mereka.
Memahami rencana dan inisiatif masa depan perusahaan. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan berencana untuk tumbuh dan melakukan diversifikasi, maka akan membutuhkan tambahan karyawan sumber daya manusia. Manajemen dan departemen SDM kemudian akan merancang persyaratan, spesifikasi, peran dan tanggung jawab dari setiap posisi di masa depan.