Jenis Risiko dalam Kontrol Internal

Daftar Isi:

Anonim

Pengendalian internal adalah proses yang menyediakan pelaporan keuangan yang andal, efektivitas operasi, dan kepatuhan terhadap undang-undang. Ini adalah proses yang dikembangkan dan digunakan perusahaan secara internal untuk tindakan pencegahan dan detektif. Ada beberapa komponen utama dan risiko yang terlibat jika sistem tidak diatur dengan benar. Penilaian risiko adalah prosedur standar yang digunakan perusahaan untuk mendeteksi risiko dan menghindari potensi masalah.

Risiko Kepatuhan

Serangkaian prosedur pengendalian internal yang baik sangat penting untuk menghindari risiko kepatuhan. Risiko kepatuhan melibatkan perusahaan yang melanggar hukum atau kebijakan setempat atau federal. Risiko kepatuhan dapat menyebabkan informasi yang menyesatkan dalam laporan keuangan perusahaan, dan masalah antara perusahaan dan Layanan Pendapatan Internal. Untuk menghindari risiko tinggi ini, perusahaan perlu mengambil tindakan pencegahan. Hindari masalah kepatuhan dengan memiliki karyawan yang berpengetahuan, jujur, dan mematuhi semua hukum dan peraturan.

Risiko Penipuan

Penipuan adalah risiko umum dalam sistem kontrol internal. Mencegah penipuan melibatkan pengembangan sistem yang baik yang memisahkan tugas masing-masing karyawan. Karyawan yang menerima pembayaran harus dipisahkan dari karyawan yang melakukan penyetoran. Seorang karyawan yang menginput transaksi pengecekan seharusnya tidak juga merekonsiliasi rekening giro. Sistem dokumentasi yang tepat sangat penting untuk menghindari penipuan; semua transaksi harus dapat dilacak ke titik asal mereka. Prosedur ini sangat membantu dalam mencegah penipuan. Anda dapat mendeteksi penipuan melalui kejadian yang tidak biasa. Karyawan yang tampaknya hidup di luar kemampuannya seringkali merupakan gejala penipuan, seperti dokumen yang hilang atau diubah. Transaksi yang tidak dapat dilacak juga merupakan gejala yang bisa terkait penipuan.

Risiko Kontrol

Kurangnya pemantauan karyawan adalah risiko yang sering dikaitkan dengan kontrol internal. Bahkan dengan sistem kontrol internal yang efektif, risiko dapat terjadi jika karyawan tidak dimonitor secara berkala. Tinjauan dan evaluasi berkala harus menjadi bagian dari sistem kontrol internal. Ini termasuk transaksi pemeriksaan spot untuk menentukan apakah mereka mematuhi peraturan dan kebijakan perusahaan. Manajer juga harus mengawasi pelaporan keuangan, selalu mencari perbedaan atau kegiatan tidak teratur. Manajer juga dapat melakukan penghitungan uang tunai dan aset secara mendadak, yang membuat karyawan bertanggung jawab atas perbedaan apa pun.

Direkomendasikan