Bekerja lembur berarti membayar ekstra, tetapi mungkin juga stres dan kelelahan ekstra. Undang-undang di negara bagian Washington mencerminkan undang-undang federal dengan menjamin hak-hak tertentu bagi karyawan yang bekerja lembur tetapi memberi pengusaha keleluasaan penuh untuk menjadwalkan lembur. Dengan tidak adanya perjanjian kontrak, pengusaha memiliki wewenang untuk memutuskan jam dan shift untuk semua karyawan.
Dasar-dasar
Pengusaha Washington harus membayar lembur kepada karyawan kapan pun mereka bekerja lebih dari 40 jam per minggu. Negara bagian menetapkan upah lembur, yang berlaku untuk semua waktu yang bekerja melebihi 40 jam, seperti 1,5 kali dari yang biasanya dilakukan seorang karyawan per jam. Selama majikan membayar lembur jika berlaku, mereka dapat menjadwalkan karyawan untuk jam kerja per shift dan per minggu sebanyak yang mereka inginkan.
Klarifikasi
Wewenang majikan Washington untuk menjadwalkan karyawan untuk jam kerja berlaku untuk malam, akhir pekan dan hari libur, serta jam kerja reguler. Pengusaha juga dapat menjadwalkan karyawan selama berhari-hari dimana seorang karyawan biasanya akan diberhentikan, menurut Departemen Tenaga Kerja dan Industri Washington. Ketika karyawan bekerja akhir-akhir ini, pengusaha tidak berutang lembur kecuali jika waktu kerjanya lebih dari 40 jam untuk minggu kerja.
Pengecualian
Sebagian besar anak di bawah umur di Washington mungkin tidak bekerja lembur karena pembatasan yang diberlakukan oleh negara atas ketersediaannya. Seorang anak berusia 14 atau 15 tahun dapat bekerja hanya 16 jam selama minggu sekolah dan 40 jam selama minggu non sekolah. Seorang anak berusia 16 atau 17 tahun dapat bekerja 20 jam selama minggu-minggu sekolah dan 48 jam selama minggu-minggu non-sekolah, dan dengan demikian memenuhi syarat hingga delapan jam lembur ketika sekolah tidak ada sesi. Perawat di rumah sakit, rumah sakit dan beberapa fasilitas perawatan jangka panjang dapat bekerja lembur hanya atas dasar sukarela. Seorang majikan tidak boleh mengambil tindakan pekerjaan yang merugikan terhadap seorang perawat yang menolak untuk bekerja lembur.
Implikasi
Sebuah laporan tahun 2002 oleh Institut Kebijakan Ekonomi mencatat biaya lembur wajib dalam bentuk jumlah kecelakaan dan kesalahan yang lebih tinggi dalam pekerjaan, serta efisiensi yang lebih rendah. Karyawan yang sering bekerja lembur wajib juga berisiko tinggi mengalami stres, kelelahan kronis, dan kondisi kesehatan serius. Mungkin dengan mempertimbangkan masalah-masalah ini, serikat pekerja sering menjadikan batas jam sebagai bagian inti dari negosiasi perundingan bersama dengan para majikan. Pengusaha Washington harus mematuhi ketentuan perjanjian perundingan bersama dan kontrak lain yang membatasi karyawan hingga beberapa jam per minggu.